Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akhir Musim Terbaik Dalam Sejarah F1

By Yudhi F. Oktaviadhi - Kamis, 29 November 2012 | 14:47 WIB
Sebastian Vettel, juara dunia F1 2012.
Clive Mason/Getty Images
Sebastian Vettel, juara dunia F1 2012.

Sebagai penutup musim Formula 1 2012, GP Brasil memiliki segalanya. Tidak berpengaruh bila Anda merupakan fan Sebastian Vettel atau Fernando Alonso, begitu juga bila Anda merupakan suporter McLaren, Force India; Kimi Raikkonen ataupun Michael Schumacher. Balapan di Brasil berlangsung seru!

Terpaan hujan di Interlagos membuat trek menjadi sulit untuk diprediksi. Kita semua dibuat tegang hingga akhir tentang siapa yang akan menjadi pemenang lomba maupun menjadi juara dunia,

Inilah seharusnya sebuah olahraga berlangsung dan ini merupakan musim yang seru di mana terdapat enam juara dunia mengikuti lomba, memberikan kita delapan juara seri balapan berbeda dan juara dunia tiga kali termuda sepanjang sejarah.

Jadi dapat dikatakan Sebastian Vettel dinaungi keberuntungan. Di mana pada lap pertama ia terlibat insiden dengan Bruno Senna yang memungkinkan dirinya untuk melupakan gelar juara. Namun, ada keajaiban di mana insiden tersebut tidak menimbulkan kerusakan apa–apa. Pada saat itu Vettel pasti merasakan bahwa takdir sedang berpihak kepadanya.

Sementara itu Fernando Alonso melakukan segala sesuatu yang dapat ia lakukan. Rumah taruhan tidak mengunggulkan pebalap asal Spanyol tersebut di mana ia tertinggal 13 poin sebelum lomba, dan Mobil Ferrari-nya tidak cukup cepat untuk memenangi lomba.

Untuk Felipe Massa, urutan ketiga merupakan permbuktian setelah selama dua musim pebalap asal Brasil tersebut tidak tampil memuaskan. Jika dalam dua tahun ini ada keraguan akan dirinya, Massa dapat membalikkan semua itu. Tidak hanya kecepatannya, tetapi juga kepercayaan dirinya. Saya mengangkat topi untuk pria tegar asal Brasil tersebut.

Di McLaren dipastikan ada perasaan campur aduk. Pasti senang dengan kemenangan Jenson Button, tetapi juga frustasi karena Lewis Hamilton gagal menyelesaikan lomba, dan kehilangan peringkat kedua klasemen konstruktor (dan hadiah sekitar 10 juta pound) kepada Ferrari.

Sementara itu Nico Hulkenberg pebalap Force India yang sempat memimpin balapan, merupakan pebalap yang terlibat insiden dengan Hamilton. Jika Hulkenberg dapat melewati Hamilton pada momen itu, maka hal tersebut dapat dipastikan menjadi manuver terbaik musim ini. Memburu Hamilton di mana Ia memiliki mesin yang lebih lambat, Hulkenberg melihat kesempatan dan berusaha mengambilnya. Namun, sangat disayangkan setelah momen tersebut bagian belakang mobil Force India-nya bersenggolan dengan bagian depan mobil Hamilton.

Ini merupakan akhir yang mengecewakan bagi Hamilton, di mana ia melakukan balapan untuk terakhir kalinya bersama McLaren, tetapi McLaren mengakhiri musim dengan menggembirakan di mana Jenson Button: memenangi seri pertama di Australia, pertengahan musim di Belgia, dan seri terakhir. Sementara itu performa Hamilton akan memotivasi Mercedes untuk musim depan.

Jadi apa berikutnya? Bagaimana dengan musim depan yang lebih menegangkan? Vettel bertarung untuk gelar juara dunia empat kali beruntun, di mana ia akan menyamai pencapaian Michael Schumacher dan Juan Manuel Fangio. Alonso dan Massa akan berharap untuk bangkit bersama Ferrari, dan akan ada juga Hamilton dengan Mercedesnya, dan Button yang ditemani oleh pebalap muda Sergio Perez di McLaren. Sampai bertemu Maret tahun depan di GP Australia!

*) Steve Slater merupakan komentator Formula Satu di STAR Sports


Editor : Steve Slater


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X