Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Catatan Sejarah Derby della Mole

By Okie Prabhowo - Jumat, 30 November 2012 | 08:04 WIB
Kerasnya Derby della Mole.
New Press/Getty Images
Kerasnya Derby della Mole.

Derby della Mole pertama Serie A musim 2012/13 akan dilakoni pertama kali di Juventus Stadium, Minggu (2/12) dini hari WIB. Jelang laga sengit antara Juventus dengan Torino tersebut hadir beberapa catatan sejarah yang terkait.

* Nama Derby della Mole diambil dari bangunan museum megah dan ternama yang ada di kota Torino, Mole Antonelliana. Museum tertinggi di dunia ini selesai dibangun pada 1889. Bangunan ini sejak tahun 2000 menjadi tempat dari Museo Nazionale del Cinema (Museum Nasional Sinema)

* Derby satu kota ini dimulai karena adanya perpecahan di kubu Juventus pada 1906. Hal ini disebabkan karena wacana pemindahan klub keluar dari kota Torino. Presiden Alfredo Dick tidak senang dengan hal tersebut dan meninggalkan klub dengan beberapa pemain dan mendirikan Torino FBC. Ini menjadi awal permusuhan antara Juventus dan Torino.

* Torino selalu menjadi klub kebanggaan fan yang sebagian besar merupakan penduduk lokal dengan mayoritas dari kelas pekerja dan menengah ke bawah, serta kaum miskin. Sementara itu Juventus selalu dihubungkan dengan keluarga kaya, Agnelli, yang mendirikan FIAT, usaha yang bergerak dalam industri otomotif. Suporter La Vecchia Signora justru ditemui di beberapa daerah di luar kota Torino dan meluas hingga ke seluruh Italia. Menurut sutradara film ternama, Mario Soldati, fan Juventus terdiri dari bangsawan, petinggi industri, orang-orang konservatif, dan kaum borjuis kaya.

* Perseteruan antara Juventus dan Torino juga semakin panas ketika jatuhnya pesawat Superga pada Mei 1949. Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh skuad Torino dan semua jajaran direksi. Beberapa tahun kemudian suporter Juventus justru sering kali membuat cemoohan tentang kecelakaan maut tersebut. Tifosi yang berada di bangku penonton menirukan gaya pesawat dan bergoyang kesana kemari, lalu sama-sama berteriak "Boom! Superga!"

Kubu Torino pun membalas ejekan tifosi Juventus tersebut setelah kejadian 39 suporter yang meninggal pada final European Cup pada 1985 melawan Liverpool di Heysel Stadium, Belgia. Tifosi Torino lalu bersorak dengan nyanyian "Terima Kasih Liverpool" dan "Berikan kami Heysel yang lain". Bahkan ada sebuah lagu dibuat dengan judul "39 di bawah tanah, Hidup Inggris!"

* Pada 1967 usai pertandingan yang dimenangi Torino dengan skor 4-0, para fan Juventus yang marah lalu merusak makam mantan pemain Il Toro, Gigi Meroni. Tak hanya itu, jelang laga derby pada 2007 terjadi kerusuhan dan kekacauan anatar kedua tifosi tim. Ada sekitar 40 orang yang ditahan dan dua polisi yang terluka. Banyak kendaraan dan toko yang dirusak saat itu.

<object width="425" height="350" data="http://www.youtube.com/v/QvBjmwWKvuk" type="application/x-shockwave-flash"> </object>

<object width="425" height="350" data="http://www.youtube.com/v/A2Fa4uFzVaM" type="application/x-shockwave-flash"> </object>


Editor : Okie Prabhowo


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X