Tak hanya Bambang Pamungkas dkk., persiapan juga dilakukan sejumlah pihak jelang laga El Clasico Asia Tenggara yang melibatkan Indonesia dan Malaysia, Sabtu (1/12). Seperti yang disampaikan Juru Bicara KBRI Malaysia, Suryana Sastradireja, sejumlah langkah untuk mengantisipasi adanya geseken dan bentrokan yang berpeluang terjadi di luar dan di dalam stadion, telah dilakukan pihak KBRI dan PSSI.
"Kami sudah membagi tugas, di mana Ketua Umum PSSI mendekati FAM untuk meminta beberapa hal, sementara dari Kedutaan Besar kita sudah mengirim nota diplomatik secara formal," kata Suryana Sastradireja dalam wawancara dengan Metro TV.
Selain itu, terkhusus untuk KBRI, Suryana menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah intesif untuk mencegah timbulnya bentrokan. Jauh sebelum pertandingan, pihak KBRI Malaysia sendiri disebutnya sudah membentuk sebuah tim kecil untuk mengantisipasi dari berbagi sudut.
"Kami juga sudah melakukan koordinasi secara informal dengan Kepolisian, Kemenpora-nya Malaysia, dan pihak penyelenggara. Secara informal kami menyampaikan beberapa hal."
"Yang pertama kami menyampaikan bahwa telah terjadi insiden yang diduga melibatkan suporter peserta. Kedua, agar dilakukan suatu perlakuan khusus bagi WNI yang membeli tiket. Permintaan itu dikabulkan, di mana sekarang KBRI membantu menjual 15 ribu lembar tiket," jelasnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi bentrokan, Suryana menjelaskan bahwa pihaknya sudah meminta agar suporter Indonesia dipisahkan dengan suporter negara lainnya di Grup B. "Kami meminta agar WNI mendapat tempat khusus, tidak bercampur dengan kelompok suporter non-WNI," terangnya.
"Kami juga meminta agar ada peningkatan pengamanan di dalam dan di luar stadion. Kami sebutkan untuk pengamanan di luar stadion dengan radius 2 km. Kami khawatir akan terjadi bentrokan di luar."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar