an. Menurutnya Xavi dan Iniesta bermain seperti dirinya saat masih membela tim Samba dulu.
“Mereka berpikir cepat seperti pesepak bola Brasil. Hal itu memberi tim mereka keuntungan,” kata Rivelino seperti dikutip dari Marca.
“Mereka mengumpan, mengumpan, dan mengumpan, lalu menemukan celah untuk memberi umpan terobosan kepada penyerang dengan presisi yang sempurna,” ujarnya.
Rivelino juga menyebut duo Xavi dan Iniesta yang berjuluk Xaviesta adalah generasi emas. Dan permainan mereka juga dinilainya sudah setara dengan pemain-pemain legendaris Brasil lainnya, seperti Pele, Jairzinho, Carlos Alberto, Tostao, Gerson, hingga Emerson Leao.
“Mereka tahu apa yang akan mereka lakukan dengan bola, bahkan sebelum bola ada di kaki mereka. Itu setara dengan permainan emas dalam sepak bola,”
“Mereka selalu berpikir berbeda. Kami sebagai tim nasional Brasil tak mempunyai hal itu. Pemain terakhir yang punya intelejensi seperti mereka adalah Zidane,” jelasnya.
Rivelino yang kini berusia 66 tahun merupakan pemain bernomor punggung 10. Saat bergabung di tim nasional Brasil, ia berhasil membawa Brasil menjuarai Piala Dunia pada 1970.
Editor | : | Vessy Dwirika Frizona |
Komentar