Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Mallarangeng, menilai kegagalan Indonesia menembus partai semifinal Piala AFF 2012, bukan karena pemain atau pelatih timnas. Sebaliknya, hasil ini diperoleh buah dari kisruh sepak bola Indonesia. Kekisruhan yang terjadi inilah yang membuat Indonesia tak tampil dengan pemain terbaik.
"Jangan menyalahkan pemain dan pelatih. Kemarin, kita tidak dalam kekuatan terbaik, hanya 50 persen ditambah Bambang Pamungkas saja," jelas Andi Mallarngeng di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (3/12).
"Kegagalan ini merupakan dampak dari konflik yang berkepanjangan. Jadi, kita tidak bisa turun dengan kekuatan sesungguhnya. Walapun begitu, timnas Indonesia di Piala AFF sudah cukup baik. Saya mengapresiasi para pemain dan pelatih, yang telah berjuang demi merah putih di Piala AFF," sambungnya.
Andi hanya berharap konflik segera diakhiri. Dengan demikian, Indonesia akan menatap turnamen ke depan dengan kekuatan yang lebih baik.
"Momentum ini tepat untuk semua pihak baik itu PSSI, KPSI, ISL, dan IPL untuk sama-sama menyelesaikan konflik ini. Mari sama-sama melakukan rekonsiliasi dan menjalankan apa yang telah diamanatkan di dalam MoU antara PSSI dan KPSI," jelasnya.
Setelah Piala AFF, Indonesia akan berlaga si babak kualifikasi Piala Asia 2015. Indonesia tergabung di Grup C bersama tiga kekuatan Asia: Arab Saudi, Cina, dan Irak.
Berdasarkan jadwal yang telah dirilis AFC, Indonesia akan memainkan partai pertama dengan melawat ke Irak pada 6 Februari 2013. Selanjutnya skuad Garuda menjamu Arab Saudi pada 22 Maret 2013.
Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah saat menjamu Cina pada 15 Oktober 2013, untuk kemudian berganti dengan tandang ke tim yang sama, satu bulan setelahnya. Sementara itu, partai kedua menghadapi Irak akan dilakukan pada 19 November 2013. Adapun laga kedua menghadapi Arab Saudi akan dilakoni pada 5 Maret 2014 mendatang.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar