Joachim Watzke, telah mengecam para pemilik asing klub di Premier League yang berbisnis melalui sepak bola. Aturan sepak bola di Jerman menetapkan bahwa setidaknya 50% saham dari klub Bundesliga harus dimiliki oleh anggotanya.
Bayer Leverkusen, Wolfsburg, dan Hoffenheim merupakan pengecualian dengan model kepemilikan saham '50 ditambah satu', ini karena mereka telah lama melakukan afiliasi dengan pemilik yang sekarang. Akan tetapi badan legislatif baru-baru ini ditantang oleh Presiden klub Hannover, Martin Kind.
"Saya merupakan lawan terbesar dari yang menantang aturan," ujar Watzke kepada The Guardian.
"Warga Jerman ingin mempunyai rasa memiliki. Ketika anda memberi para suporter perasaan bahwa mereka adalah konsumen, maka anda kalah."
"Di Jerman, kami ingin semua orang ini adalah klub mereka dan itu sangat penting," lanjut Watzke.
Ada tiga klub yang tidak mengikuti aturan dan satu suara milik Kind. Namun 32 klub di Liga Sepak Bola Jerman tetap menjauhkan diri dari model '50 ditambah satu', yang sudah mereka pegang sebelum pergantian milenium.
25.000 fan Dortmuns hanya membayar 190 euro atau sekitar 2,3 juta rupiah untuk tiket satu musim. Watzke percaya menempatkan para fan sebagai sesuatu yang vital merupakan jalan sukses untuk menangani klub.
"Dulu di Inggris, saya pikir hubungan antara klub dan suporter sangat kuat," kata Watzke.
"Orang kami datang ke stadion seperti mereka pergi ke keluarga mereka. Di sini para suporter mengatakan: 'ini milik kami, ini klub kami'.
"Di sini tiket murah agar orang muda dapat datang. Kami akan membuat 5 juta euro per musim bila banyak yang datang. Akan tetapi tidak ada pertanyaan untuk melakukannya, karena itu adalah budaya kami."
Editor | : | Okie Prabhowo |
Komentar