Ketidaksepahaman antara PSSI dan KPSI menyoal Kongres, berpeluang membuat Indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Salah satu petinggi KPSI, La Nyalla M. Mattalitti sendiri menyebut bahwa pihaknya tidak akan menghadiri Kongres yang direncanakan PSSI digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 10 Desember 2012.
"Kami tidak akan datang," kata La Nyalla, Jumat (7/12), menggambarkan keputusan 81 anggota dan Voter Kongres Solo.
Sikap ini sendiri diambil lantaran PSSI dinilai La Nyalla, bertindak sendiri dan tak patuh terhadap MoU. Jika itu tetap berlanjut, La Nyalla mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil inisiatif dengan menggelar kongres sendiri.
"Rencananya kami akan menggelar Kongres pada 9 Desember 2012 di Jakarta. Pesertanya adalah voters Kongres Solo," ujar La Nyalla.
La Nyalla menambahkan bahwa pihaknya tidak akan mempermasalahkan bila kemudian AFC dan FIFA tak hadir dalam kongres milik KPSI.
Kenyataan itu boleh jadi tak akan menyelesaikan permasalahan di sepak bola Indonesia. Padahal, dalam surat FIFA tertanggal 26 November 2012 yang ditujukan pada eks Menegpora, Andi Mallarangeng, FIFA telah menjelaskan akan memberikan sanksi apabila pihak-pihak di sepak bola Indonesia gagal sepakat, terutama dalam mengadopsi statuta baru hingga batas waktu 10 Desember.
FIFA, dalam suratnya, menegaskan akan membawa permasalahan di sepak bola Indonesia sebelum rapat Komite Eksekutif FIFA di Jepang, 14 Desember 2012, untuk diputuskan sanksinya.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar