Kongres Biasa KPSI di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Senin (10/12), menghasilkan lima poin penting. Satu di antaranya yakni mengambil alih tanggung jawab hukum dan finansial PSSI , serta menjalankan seluruh organisasi dan kembali berkantor di Kantor PSSI, di Pintu X dan IX SUGBK.
Salah satu petinggi KPSI, La Nyalla M. Mattalitti sendiri mengatakan keputusan itu akan tetap dijalankan. Satu langkah awal, jelas La Nyalla, ditempuh untuk memuluskan rencana berkantor di PSSI.
"Kami sudah menjalankan langkah awal yakni dengan memberikan infomasi kepada FIFA mengenai lima butir kesepakatan di Kongres Biasa KPSI. Kalau mendapat pengesahan, maka otomatis kami akan berkantor di PSSI," jelas La Nyalla, Selasa (11/12).
"Jadi, rencana itu ada. Kami hanya tinggal menunggu. Terserah FIFA. Kalau FIFA mengakui hasil Kongres KPSI malam ini, maka kami langsung duduki malam ini juga. Kalau besok (12/12), ya kami duduki kantor PSSI, besok," sambungnya.
Selain seperti yang disebutkan di atas, Kongres Biasa KPSI juga menelurkan empat poin lainnya. Yang pertama menyetujui revisi statuta dan menyetujui pembentukan liga dengan konsep baru di 2015. Kedua, memberikan tugas kepada komite eksekutif untuk menjalankan masa transisi sampai 2015. Salah satunya adalah membentuk task force pembentukan liga.
Sementara yang ketiga, memberi rekomendasi kepada FIFA untuk mengesahkan hasil KLB Ancol 16 Maret 2012. Adapun yang keempat, mengembalikan posisi Indonesia minimal ke peringkat 129 FIFA.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar