Memperoleh tambahan bekas pemain Galatama, tampaknya Persija mempunyai peluang cukup besar untuk menanjak dalam kompetisi divisi utama PSSI. Tetapi tentu mereka harus berjuang keras sejak putaran pertama di Banda Aceh.
PSMS Medan sang juara, Persib Bandung, Perseman Manokwari, dan tuan rumah Persiraja bukan lawan ringan. Belum lagi PSP Padang yang sering membuat kejutan-kejutan. Seperti diungkapkan oleh Yuswardi, bekas pemain PSMS Medan yang diberi kepercayaan menangani Persija. "Perjalanan kita masih cukup jauh."
Hambatan lain yang tampaknya tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pengurus Persija, justru dengan bergabungnya para pemain eks Galatama itu sendiri. Beberapa pemain yang sudah dipersiapkan lebih dahulu, kelihatan kurang menyukai beberapa pemain tersebut.
"Wah, bisa jadi runyam nih," kata salah seorang pemain depan Persija yang tak ingin disebut namanya. "Mereka di Galatama saja kurang beres, bagaimana di sini?," katanya lagi dengan hati-hati.
Namun tidak semua pemain bekas Galatama menjadi sorotan para pemain terdahulu yang jelas tempatnya akan digantikan itu. Beberapa di antaranya seperti Yunius Seba, Jopie Noya merupakan pemain favorit.
Namun baik pengurus maupun pelatih Persija, sama-sama tak merasa cemas dengan hal tersebut. "Kita beri kepercayaan pada mereka," tukas TS Lingga, sekum Persija yang baru.
Kalau seluruh pemain bekas Galatama itu bisa tampil maksimal, kesebelasan ibukota ini memang akan jadi lebih baik. Kita bisa lihat bagaimana keampuhan Jopie Noya selama ini sebagai palang pintu IM.
Di bagian tengah, Yunius Seba yang tak kenal kompromi dan selalu berani menusuk dari berbagai arah, adalah jaminan tersendiri. Belum lagi dua penyerang, Hadi Ismanto dan Adityo Darmadi.
Tetapi segala sesuatunya masih harus ditentukan di atas lapangan hijau. Adakah mereka di dukung dengan semangat yang memadai, misalnya? Ingat, kebanyakan tim perserikatan unggul karena fanatismenya!
(Penulis: Mahfudin Nigara - Tabloid BOLA, edisi no. 46, Jumat 11 Januari 1985)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar