Situasi yang tak menentu membuat timnas Indonesia dalam posisi menunggu. Jika Indonesia terkena skorsing FIFA, agenda pelatnas bisa berantakan lantaran timnas tak akan berlaga di ajang apa pun.
Jika tak ada skorsing yang dijatuhkan FIFA, ajang paling dekat yang dihadapi oleh timnas Indonesia adalah kualifikasi Piala Asia 2015. Indonesia berada di grup C bersama Cina, Irak, dan Arab Saudi. Partai pertama bakal dilakoni pada medio Februari.
"Sudah ada rencana pembentukan tim. Kerangka tim berasal dari timnas yang bermain di Piala AFF, tentu dengan penambahan pemain berdasarkan hasil evaluasi," kata Bernhard Limbong, Penanggung Jawab Timnas.
Menurut Limbong, berdasarkan hasil evaluasi sementara, lini depan dan belakang akan menjadi pos yang paling banyak diperbaiki. Pada Piala AFF, dari tiga gol yang dicetak timnas dari tiga pertandingan, tak ada yang dihasilkan pemain depan atau striker.
Masalah lini depan yang kurang tajam ini sudah terlihat saat timnas melakoni laga uji coba semasa persiapan. Namun, pelatih Nilmaizar tak memiliki banyak pilihan penyerang lantaran tak ada stok yang mumpuni.
Minimnya stok membuat striker naturalisasi Jhonny van Beukering yang kondisinya tak terlalu fit dan badannya terlihat tambun tetap dibawa ke Malaysia. Jhonny tampil di partai terakhir ketika timnas kalah 0-2 dari Malaysia.
Buka Kesempatan
Sementara itu di lini belakang, diperlukan pelapis yang sepadan jika pemain starter cedera atau terkena akumulasi. Ketika tampil di Piala AFF, duet bek tengah Handi Ramdan dan Wahyu Wijiastanto tak bisa tampil di partai penentuan lawan Malaysia lantaran cedera dan terkena hukuman akumulasi kartu kuning.
"Di Malaysia, bisa dibilang kekuatan timnas timpang. Jangan sampai hal ini terulang ketika tampil di kualifikasi Piala Asia karena lawan yang dihadapi lebih berat. Kami tak mau mulukmuluk, tapi persiapan tetap harus serius karena jika menjadi bulan-bulanan lawan peringkat Indonesia bisa terus melorot," ujar Limbong.
Menurut Limbong, idealnya pelatnas dimulai sejak Desember. Masalahnya, hingga saat ini pelatih Nilmaizar belum menyerahkan laporan pertanggung jawaban.
"Laporan dan evaluasi Piala AFF sudah saya siapkan. Tinggal menyerahkan saja ke PSSI. Saya menunggu pengurus kembali dari Jepang. Mungkin pekan depan saya ke Jakarta untuk membicarakan rencana selanjutnya," kata Nil yang saat dihubungi masih berada di Padang.
Sementara menunggu Nil menyerahkan laporan, Limbong membuka kemungkinan timnas ditangani pelatih baru.
"Kalau ada pelatih yang cocok dan harganya pas, kenapa tidak? Kemungkinan itu tetap terbuka," sebut Limbong.
Sebaliknya, Nil belum mau menjawab secara terbuka soal rencananya untuk mempersiapkan timnas. Anggota Komite Eksekutif PSSI Koordinator Timnas, Bob Hippy, sebelumnya sempat menyatakan bahwa posisi Nil sebagai pelatih kepala timnas senior aman.
"Kalau ditanya apa rencana pelatnas saya belum bisa menjawab. Masih ada sejumlah hal yang harus saya bicarakan dengan PSSI. Jika pembicaraan saya dengan PSSI sudah selesai, baru saya akan bicara rencana pelatnas timnas," kata Nil.
Hanya saja, semua rencana itu akan bergantung pada keputusan FIFA. Jika Indonesia dijatuhi skorsing, maka praktis timnas tak akan berkompetisi di ajang apapun. (Erwin Fitriansyah)
Editor | : |
Komentar