Petinggi KPSI yang berstatus anggota Komite Eksekutif PSSI terhukum, La Nyalla M. Mattalitti, kembali menegaskan tak akan meminta maaf kepada PSSI. Pernyataan itu ditegaskan sebagai tanggapan terhadap permintaan PSSI, yang sebelumnya menginginkan permintaan maaf dari empat mantan anggota Komek sebagai syarat untuk kembali ke PSSI.
"Haram hukumnya bagi kami untuk meminta maaf," kata La Nyalla di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/12).
Menurut La Nyalla, PSSI yang harus meminta maaf. Hal ini karena PSSI telah melakukan kesalahan. Di antaranya mengkhianati hasil Kongres Bali dan merubah jumlah klub dari 18 menjadi 24.
"Kenapa kami berempat melawan? Ini karena mereka melanggar statuta. Mereka sebelumnya bilang mau menghormati MoU, namun ternyata membatalkan MoU. Jadi, Djohar yang seharusnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia," terangnya.
La Nyalla juga menambahkan bahwa dirinya enggan untuk bergabung kembali dengan PSSI. "Kalau kembali ke PSSI untuk menjalankan roda organisasi itu tidak ada ceritanya. Sebab PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin sudah tidak diakui oleh anggota."
Hal senada juga diungkapkan oleh Erwin Dwi Budiawan, mantan anggota Komek lainnya. "Mengenai pengembalian empat Komek, sepakat seharusnya kami sudah dikembalikan sejak 7 Juni. Sampai sekarang justru terkatung-terkatung karena ada syarat minta maaf."
"Kami sendiri tidak bersalah, buktinya kami diminta balik lagi oleh FIFA melalui MoU. Kami bersedia balik lagi hanya untuk melakukan kongres, bukan untuk kembali ke dalam struktur organisasi," sambung Erwin.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar