Sriwijaya FC menjamu Persiba Balikpapan pada laga pembuka pentas kompetisi LSI 2013, Sabtu (5/1). Bagaimana persiapan Tim Laskar Wong Kito yang berstatus juara bertahan mengarungi musim kompetisi baru?
Seperti apa kiat pelatih Kas Hartadi menjaga stabilitas performa tim asuhannya yang dihuni mayoritas muka baru? Berikut petikan wawancara Haryanto dari BOLA dengan pelatih asal Solo tersebut pada Selasa (1/1).
SFC mengawali pembukaan LSI musim ini dengan status sebagai juara bertahan, apakah menjadi sebuah beban?
Beban itu pasti ada karena kini semua tim ingin mengalahkan kami, namun saya selalu tekankan kepada seluruh pemain untuk melupakan pencapaian musim lalu dan hanya fokus dari satu pertandingan ke pertandingan yang lain.
Skuad SFC nyaris berubah dan kini diisi pemain-pemain baru, sedangkan musim lalu banyak rekor fantastis yang ditorehkan skuad lama. Apakah hal itu menjadi beban buat Anda sebagai pelatih?
Perpindahan pemain adalah hal yang wajar di era profesional. Namun, saya gembira meskipun bukan bagian dari skuad yang membawa SFC juara, pemain yang ada saat ini memiliki tanggung jawab moril dengan tetap bermain semaksimal untuk membuktikan kepantasan gelar tersebut. Skuad SFC saat ini menurut saya lebih kompetitif karena jarak antara pemain inti dan pelapisnya tidak terlalu jauh.
SFC banyak merekrut pemain yang dinilai sudah habis. Apakah hal ini memang rencana Anda sebagai pelatih atau arahan dari manajemen?
Dalam menentukan tim, saya sebagai pelatih selalu berkomunikasi dengan manajemen. Terkait perekrutan pemain yang dinilai sudah habis, justru itu yang menjadi senjata kami.
Semua pemain yang kami rekrut rata-rata belum pernah meraih medali juara namun masih lapar akan gelar, selain itu mereka juga sarat pengalaman. Gelar Inter Island Cup membuktikan kapasitas mereka untuk tetap bersaing di kompetisi LSI musim depan.
Menangani klub sebesar SFC pasti memiliki sederet persoalan. Kesulitan apa yang Anda rasakan selama ini?
Editor | : |
Komentar