Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Musim Pembuktian Kualitas Pribadi

By Kamis, 3 Januari 2013 | 16:43 WIB
Kas Hartadi, pemain baru Sriwijaya FC lapar gelar juara.
Stefan Sihombing/BOLA
Kas Hartadi, pemain baru Sriwijaya FC lapar gelar juara.

Sriwijaya FC menjamu Persiba Balikpapan pada laga pembuka pentas kompetisi LSI 2013, Sabtu (5/1). Bagaimana persiapan Tim Laskar Wong Kito yang berstatus juara ber­tahan mengarungi musim kompetisi baru?

Seperti apa kiat pelatih Kas Hartadi menjaga stabilitas performa tim asuhannya yang dihuni mayoritas muka baru? Berikut petikan wawancara Haryanto dari BOLA dengan pelatih asal Solo tersebut pada Selasa (1/1).

SFC mengawali pembukaan LSI musim ini dengan status sebagai juara bertahan, apakah menjadi sebuah beban?

Beban itu pasti ada karena kini semua tim ingin mengalah­­kan kami, namun saya selalu tekankan kepada seluruh pemain untuk melupakan pencapaian musim lalu dan hanya fokus dari satu pertandingan ke pertandingan yang lain.

Skuad SFC nyaris berubah dan kini diisi pemain-pemain baru, sedangkan musim lalu banyak rekor fantastis yang ditorehkan skuad lama. Apakah hal itu menjadi beban buat Anda sebagai pelatih?

Perpindahan pemain adalah hal yang wajar di era profesional. Namun, saya gembira meskipun bukan bagian dari skuad yang membawa SFC juara, pemain yang ada saat ini memiliki tanggung jawab moril dengan tetap bermain semaksimal untuk membuktikan kepantasan gelar tersebut. Skuad SFC saat ini menurut saya lebih kompetitif karena jarak antara pemain inti dan pelapisnya tidak terlalu jauh.

SFC banyak merekrut pemain yang dinilai sudah habis. Apakah hal ini memang rencana Anda sebagai pelatih atau arahan dari manajemen?

Dalam menentukan tim, saya sebagai pelatih selalu berkomunikasi dengan manajemen. Terkait perekrutan pemain yang dinilai sudah habis, justru itu yang menjadi senjata kami.

Semua pemain yang kami rekrut rata-rata belum pernah meraih medali juara namun masih lapar akan gelar, selain itu mereka juga sarat pengalaman. Gelar Inter Island Cup membuktikan kapasitas mereka untuk tetap bersaing di kompetisi LSI musim depan.

Menangani klub sebesar SFC pasti memiliki sederet persoalan. Kesulitan apa yang Anda rasakan selama ini?

Yang namanya kesulitan atau masalah itu pasti ada, namun sejauh ini kami bisa melewatinya secara bersama-sama. Hubungan yang harmonis antara pelatih, pemain, manajemen, dan suporter membuat saya percaya bahwa justru dengan kesulitan itu SFC semakin kuat.

Begitu juga musim ini. Di awal kompetisi kembali kami dihadapkan dengan kondisi yang kurang ideal, tapi saya berani menjamin bahwa suasana kondusif dan kekeluargaan ala SFC akan mampu melewati semua rintangan itu.

Selain target tim, apakah Anda juga memiliki ambisi pribadi?

Ambisi pribadi pasti ada, musim ini saya ingin lebih memberikan kesempatan kepada pemain asli Sumatra Selatan untuk lebih berkembang. Hal ini sudah kami mulai dengan memperbanyak porsi pemain magang dan mempromosikan beberapa pemain SFC U-21 untuk berlatih bersama seniornya.

Selain itu, saya juga ingin membuktikan bahwa SFC musim lalu memang pantas juara. Sedih rasanya mendengar komentar dari beberapa rekan sejawat yang mengatakan, siapa pun pelatihnya musim lalu SFC sudah pasti juara karena materi pemain yang mumpuni. Jadi, dengan skuad yang nyaris berbeda, musim ini akan menjadi pembuktian saya pribadi.

Klub mana saja yang menurut Anda akan menjadi pesaing dalam memperebutkan gelar juara LSI musim ini?

Persaingan di LSI musim ini akan semakin ketat, secara pribadi saya harus memberikan kredit khusus kepada Persipura yang setiap tahunnya konsisten di jalur unggulan. Dengan materi pemain yang tidak berubah, ditambah perekrutan pemain asli Papua seperti Ferinando Pahabol dan Patrick Wanggai, mereka tetap menjadi favorit.
Arema Indonesia yang kini menjelma dihuni pemain kelas satu juga tidak bisa dianggap remeh, ditambah sosok RD di balik layar.

Namun, persaingan tidak hanya di antara tim itu. Persib Bandung yang memiliki dukungan melimpah tetap layak difavoritkan, sementara Persisam saya rasa akan menjadi kuda hitam yang paling menjanjikan, terbukti saat IIC lalu mereka mampu merepotkan dan mengungguli tim sekelas Persib Bandung.
Terakhir, saya sangat percaya bahwa sebuah tim juara itu tidak akan lahir dari sebuah proses instan, tinggal siapa yang mau bekerja lebih keras.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X