AC Milan mendesak Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk melakukan usaha yang lebih baik untuk menekan aksi rasisme di dunia sepak bola. Il Rosonerri pun menanggapi kritik yang dikeluarkan Sepp Blater atas keputusan Milan yang enggan melanjutkan pertandingan uji coba melawan Pro Patria karena alasan rasisme.
AC Milan memutuskan untuk keluar dari pertandingan uji coba melawan Pro Patria pada Kamis (3/1) dini hari WIB, karena salah satu pemain tim, Kevin-Prince Boateng mendapat penghinaan berbau rasis dari beberapa pendukung Pro Patria. Setelah gerah dengan penghinaan-penghinaan itu, Boateng pun memutuskan untuk langsung pergi meninggalkan lapangan. Langkah yang diambil Boateng itu pun diikuti oleh seluruh rekan setim dan ofisial AC Milan.
Tindakan yang dilakukan kubu Il Rosonerri itu pun mendapat pujian dari para pemain di seluruh dunia. Namun, ternyata Sepp Blatter memiliki pendapat lain. Ia secara mengejutkan malah mengkritik keputusan yang diambil Milan pada laga itu. Sementara itu, organisasi yang diketuai Blater, FIFA, memilih tetap diam dalam menyikapi insiden yang dialami AC Milan.
Melihat respon Blatter dan FIFA yang tidak sesuai harapan, AC Milan pun menyatakan bahwa organisasi tertinggi di dunia sepak bola tu harus lebih proaktif dalam perjuangan melawan aksi rasisme di dunia sepak bola.
"AC Milan telah kembali memperlihatkan perbedaan pendapat dalam menyikapi aksi rasisme di sepak bola," tulis sebuah pernyataan di situs resmi klub.
"Kami mengundang seluruh otoritas olah raga nasional dan internasional untuk kembali mengadopsi dan menerapkan setiap peraturan untuk melawan aksi rasisme."
Il Rosonerri melanjutkan kampanye melawan rasisme tidak hanya di dunia maya. Mereka juga melakukan hal itu di atas lapangan hijau. Hal itu dilihat pada sebelum laga melawan Siena, Minggu (6/1) malam WIB, di mana mereka mengenakan seragam khusus dengan pesan 'AC Milan against rasicm', yang berarti AC Milan melawan rasisme.
Editor | : | Syamsul Arif |
Komentar