Di tengah aksi mogok latihan dan bertanding yang dilakukan 10 pemain Persija, Pedro Javier Velazquez Insfran (31) bergeming, tetap menjalankan kewajibannya sebagai pemain Macan Kemayoran seperti biasa.
Seperti pemain Persija lainnya, Pedro mengaku gajinya ikut ditunggak manajemen klub ibu kota.
Ia membantah isu bahwa dirinya tak terkena penyesuaian nilai kontrak untuk musim ini. Namun, Pedro enggan membeberkan berapa bulan gaji yang ditunggak serta besaran nilai kontrak yang diterimanya dari manajemen untuk musim 2013.
Pedro lebih suka mengemukakan alasannya bertahan di Persija musim ini walau ia tahu situasi sulit tengah melanda tim kebanggaan Jakmania itu.
"Saya bertahan di Persija karena senang bermain bersama tim ini. Persija tim besar di Indonesia. Saya juga senang tinggal di Jakarta," tuturnya.
Eks pemain Semen Padang dan Persibom itu memahami kondisi sulit yang tengah dialami Persija. Ia menyebut dualisme federasi yang terjadi di sepak bola Indonesia membuat klub-klub kesulitan mencari sponsor, tak terkecuali Persija. Itulah alasan dirinya memilih tak bergabung dalam aksi mogok.
"Kondisi klub benar-benar sulit tanpa APBD, ditambah dualisme seperti sekarang. Kejadian gaji ditunggak seperti ini juga baru pertama kali saya alami selama saya bermain di negara ini bersama beberapa klub sebelumnya," ungkap Pedro.
Kendati belum tahu kapan ia bisa menerima pelunasan gaji, Pedro tetap memercayai manajemen yang berjanji akan memenuhi haknya. Ia tak merisaukan biaya hidup sehari-hari lantaran masih memiliki sisa tabungan.
"Saya hanya perlu menjelaskan kepada istri dan keluarga di Paraguay perihal kondisi sekarang. Sejauh ini mereka mengerti. Saya yakin Persija akan melunasi gaji sebelum uang tabungan saya habis," ucapnya.
Di sisi lain, Pedro tak menyalahkan langkah mogok rekan-rekannya. Ia berharap, manajemen segera membereskan persoalan agar Ramdani Lestaluhu cs. kembali bergabung seperti semula.
Editor | : |
Komentar