Keberanian ditunjukkan Andri Irawan saat menetapkan daftar 21 pemain pelatnas SEA Games 2013 ke Satlak Prima. Skuad timnas dihuni mayoritas muka baru.
Hanya kiper senior Yos Adi, Indra Kurnia, Randyas Samsul Bahri yang terhitung sudah malang-melintang memperkuat timnas dalam beberapa tahun terakhir, sementara pemain lainnya minim jam terbang internasional.
Andri sadar dengan risiko yang diambil saat menyingkirkan pemain-pemain dengan nama besar dari skuad timnas. "Ibarat sebuah perjudian saya harus siap dengan segala konsekuensinya. Saya konsisten dengan pilihan melakukan regenerasi pemain di level timnas," ujar mantan pelatih klub Electric PLN tersebut.
Langkah Andri didukung penuh Badan Futsal Nasional, yang memang ingin ada perubahan ekstrem dalam pembentukan timnas futsal.
Ada sejumlah alasan kenapa BFN ingin adanya regenerasi. Dengan mengandalkan pemain muka baru, kekuatan Tim Merah-Putih sulit dideteksi lawan. Di sisi lain para pemain muda memiliki semangat juang yang tinggi untuk membuktikan diri di hadapan publik.
"Perubahan harus konsisten dilakukan untuk meningkatkan prestasi futsal Indonesia di persaingan internasional," ujar Yerico Umbas, Ketua BFN.
BFN beruntung di tengah konflik PSSI yang berkepanjangan, program pelatnas SEAG tetap mendapat dukungan dari KONI. Suntikan dana buat program pelatnas selama 10 bulan ke depan tinggal menunggu waktu.
Ketua Umum KONI, Tono Suratman, bersyukur konflik dualisme tak merembet ke futsal. Tidak ada dualisme timnas dan kompetisi di ranah futsal. "Khusus futsal berbeda dengan sepak bola. BFN amat responsif mengikuti arahan KONI dan Satlak Prima," kata Tono.
Fokus Pembinaan
Yerico sendiri sejak jauh-jauh hari menyebut BFN tidak mau terlibat konflik antara PSSI dengan KPSI. "Kami fokus menjalankan program pembinaan saja. Urusan konflik, BFN tidak mau ikut-ikut," ujar Yerico.
Editor | : |
Komentar