Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perjudian di Awal Tahun

By Kamis, 10 Januari 2013 | 12:23 WIB
Indra Kurnia Purnomo, salah satu dari sedikit pemain senior yang tersisa di timnas futsal.
Erly Bahtiar/BOLA
Indra Kurnia Purnomo, salah satu dari sedikit pemain senior yang tersisa di timnas futsal.

Keberanian ditunjukkan Andri Irawan saat menetapkan daftar 21 pemain pelatnas SEA Games 2013 ke Satlak Prima. Skuad timnas dihuni mayoritas muka baru.

Hanya kiper senior Yos Adi, Indra Kurnia, Randyas Samsul Bahri yang terhitung sudah malang-melintang memperkuat timnas dalam beberapa tahun terakhir, sementara pemain lainnya minim jam terbang internasional.

Andri sadar dengan risiko yang diambil saat menyingkirkan pemain-pemain dengan nama besar dari skuad timnas. "Ibarat sebuah perjudian saya harus siap dengan segala konsekuensinya. Saya konsisten dengan pilihan melakukan regenerasi pemain di level timnas," ujar mantan pelatih klub Electric PLN tersebut.

Langkah Andri didukung pe­nuh Badan Futsal Nasional, yang memang ingin ada perubahan eks­trem dalam pembentukan timnas futsal.

Ada sejumlah alasan kenapa BFN ingin adanya regenerasi. De­ngan mengandalkan pemain muka baru, kekuatan Tim Merah-Putih su­lit dideteksi lawan. Di sisi lain para pemain muda memiliki se­mangat juang yang tinggi untuk mem­buktikan diri di hadapan publik.

"Perubahan harus konsisten dilakukan untuk meningkatkan prestasi futsal Indonesia di persaingan internasional," ujar Yerico Umbas, Ketua BFN.

BFN beruntung di tengah konflik PSSI yang berkepanjangan, program pelatnas SEAG tetap mendapat dukungan dari KONI. Suntikan dana buat program pelatnas selama 10 bulan ke depan tinggal menunggu waktu.

Ketua Umum KONI, Tono Suratman, bersyukur konflik dualisme tak merembet ke futsal. Tidak ada dualisme timnas dan kompetisi di ranah futsal. "Khusus futsal berbeda dengan sepak bola. BFN amat responsif mengikuti arahan KONI dan Satlak Prima," kata Tono.

Fokus Pembinaan

Yerico sendiri sejak jauh-jauh hari menyebut BFN tidak mau terlibat konflik antara PSSI dengan KPSI. "Kami fokus menjalankan program pembinaan saja. Urusan konflik, BFN tidak mau ikut-ikut," ujar Yerico.


Editor :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X