PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin membuat kebijakan baru untuk kompetisi Indonesia Premier League (IPL) musim 2012/13. Seperti yang dikatakan oleh Anggota Komek PSSI, Sihar Sitorus, pihaknya memutuskan untuk membatasi pengeluaran klub di musim 12/13.
Sihar menjelaskan klub-klub yang menjadi peserta IPL hanya diperbolehkan menghabiskan dana maksimal untuk kompetisi musim depan sebesar 12 miliar rupiah. Kebijakan ini diambil untuk menghindari kejadian pada musim lalu, di mana semua klub bermasalah dengan pembayaran gaji kepad pemain.
"Kejadian musim lalu tentu tidak boleh terulang. Federasi sendiri bisa saja kena sanksi apabila klub menunggak. Tahun pertama dan kedua ini, tentu harus efisien," jelas Sihar di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1).
"Karena itu, kami terapkan sistem financial fairplay di musim depan. Kami mengambil langkah ini juga berdasarkan kompetisi di liga profesional yang diterapkan FIFA," sambungnya.
Sihar menambahkan pembatasan pengeluaran maksimal 12 miliar rupiah, sudah melewati pembicaraan dan diskusi. Pembatasan pengeluaran maksimal sebesar 12 miliar rupiah itu juga sudah melihat keuangan klub musim lalu.
"Rata-rata pengeluaran setiap klub adalah 12 miliar rupiah. Itu nilai maksimalnya. Mengenai alokasi dana tersebut, kami juga sudah memutuskan bahwa 60 persen harus dipergunakan untuk pembayaran gaji pemain, sementara 40 persen sisanya untuk opersional selama satu musim," jelas Sihar.
"Tentu, dengan kebijakan ini klub harus berpikir berapa uang yang harus dikeluarkan sehingga tidak menunggak gaji pemain. Untuk klub yang sudah mengontrak pemainnya, harus ada negosiasi ulang sehingga tidak lewat dari batas maksimum. Kalau melewati batas akan ada konsekuensi dan sanksi. Bentuk sanksinya masih dipikirkan. Yang pasti, spiritnya adalah apa yang dialami klub-klub saat ini tak terulang pada musim depan," sambungnya.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar