Aqua Danone Nations Cup (DNC) kembali digelar di Indonesia, kali ini mencakup 14 kota dan 22 provinsi. DNC 2013 telah membuka pendaftaran pada 1 Desember 2012 dan akan dimulai pada 2 Februari hingga 14 April 2013.
Danone Nations Cup merupakan kompetisi sepak bola U-12 yang diikuti oleh 40 tim dari 40 negara. Setiap tim yang mewakili negara mengikuti seleksi nasional terlebih dahulu dan kemudian akan bergabung pada babak World Final Danone Cup bagi tim pemenang di setiap negara.
Danone Nations Cup 2013 di Indonesia berbeda dengan penyelenggaraan pada 2012. Di edisi sebelumnya, kompetisi hanya berlangsung di 14 kota dan 14 provinsi. Kali ini, dengan jumlah kota yang sama, namun mencakup 22 provinsi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaring lebih banyak anak-anak Indonesia untuk berkompetisi.
Kick-off pra kualifikasi Danone Nations Cup 2013 di Indonesia berlangsung pada Januari 2013, dilanjutkan ke babak kualifikasi lokal dari 2 Februari hingga 1 April 2013. Tim yang juara di kualifikasi lokal akan dikirim ke babak final nasional di Jakarta pada 29 Mei hingga 3 Juni 2013. Pemenang babak final nasional akan mewakili Indonesia berlaga di ajang World Final Danone Cup di London.
Dipredikisi kompetisi yang telah berlangsung sejak tahun 2000 dan baru digelar di Indonesia pada 2002 tersebut akan diikuti sekitar 2,5 juta anak dari 40 negara peserta.
Danone Nations Cup bertujuan membantu mewujudkan mimpi anak-anak dari seluruh dunia untuk berkompetisi sepak bola di ajang internasional.
"Penyelenggaraan ini untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak Indonesia," ujar Bran Director Danone Aqua, Febby Intan, di acara konfrensi pers Kick Off Aqua DNC 2013 di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (16/1).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Psikolohgi Sani b. Hermawan, Direktur pembinaan Usia Muda PSSI yang juga sebagai pelatih DNC Indoensia 2013, Timo Scheunemann, Pelatih U-21 Persib, Mustika Hadi, Pelatih PSM Makasar, Petar Segrt, mantan pemain Aqua Danone Cup Andritany (Persija) dan Kurniawan Karman (PSM Makasar).
| Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar