Ada yang menarik dari kisah Mantan striker Sunderland, Asamoah Gyan. Pemain tim nasional Ghana itu telah berjanji untuk tidak melakukan eksekusi penalti saat Piala Dunia 2014 mendatang.
Keputusannya itu bukan karena perintah pelatih atau hal lainnya, melainkan wasiat sang Ibunda yang telah tiada. Sebagai anak yang berbakti, Asamoah Gyan, hanya bisa menuruti pesan Ibunya.
“Saya putuskan untuk tidak mengambil tendangan penalti untuk timnas Ghana,” tutur Gyan sebagaimana dikutip BBC.
“Saya membuat keputusan ini beberapa bulan lalu. Sebab, sebelum ibu saya wafat pada November 2012, dia meminta saya untuk tidak mengambil tugas sebagai penendang penalti,” sambung mantan striker Udinese yang kini merumput di klub Uni Emirat Arab, Al Ain.
Sebagai catatan, pada Piala Dunia 2010, Gyan sempat jadi musuh masyarakat Ghana karena gagal mengeksekusi penalti, sehingga The Black Star tersingkir pada babak perempatfinal oleh Uruguay dalam drama adu penalti.
Pengalaman buruk lainnya terulang pada babak semifinal Piala Afrika 2012 melawan Zambia. Gyan sebagai algojo ketika Ghana mendapat hadiah penalti, kembali gagal menjalankan tugasnya. Alhasil, Ghana terpaksa merelakan tiket final kepada Zambia yang akhirnya keluar sebagai jawara.
Mungki bisa disimpulkan, dari beberapa kejadian inilah yang kemudian menjadi alasan dari Ibu Gyan untuk melarang anaknya menjadi eksekutor penalti karena taku anaknya dibenci masyarakat Ghana.
Editor | : | Vessy Dwirika Frizona |
Komentar