Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) menganggap wajar apabila para pemain dan klub ISL akhirnya tak menanggapi sanksi yang diberikan PSSI lewat Komisi Disiplin. Menurut Sekjen KPSI, Togar Manahan Nero, ini tak lepas karena klub ISL sudah tak mengakui organisasi yang dipimpin Djohar Arifin Husin.
"Mereka sudah tidak diakui lagi oleh klub-klub ISL. Oleh karena itu, mereka sama sekali tidak punya hak untuk mengeluarkan sanksi baik ke pemain atau klub," kata Togar Manahan Nero, Selasa (22/1).
Togar menambahkan bahwa klub ISL sendiri kini berada di bawah kepengurusan La Nyalla M. Mattalitti. Mereka sebelumnya sudah mencabut kepercayaannya dari PSSI kepengurusan Djohar, untuk kemudian membentuk PSSI di Kongres Luar Biasa Ancol, 18 Maret 2012. Oleh karena itu, Togar menyatakan bahwa pemain dan klub ISL tidak akan mematuhi atau menjalani hukuman yang dijatuhkan Djohar cs.
"Maka itu, saya memastikan bahwa pemain ISL akan tetap. Djohar sudah tidak mempunyai hak mengeluarkan hukuman kepada pemain-pemain kami," ucap Togar.
Sementara itu, PSSI lewat Komite Eksekutifnya akan kembali membahas perihal hukuman yang akan diberi kepada pihak-pihak yang tak berjalan sesuai yuridiksi PSSI. Hal ini diketahui dari anggota Komek, Sihar Sitorus.
"Pokoknya soal hukuman," jelas Sihar.
Sihar sendiri tak menyebut secara rinci agenda yang akan dibahas dalam rapat Komek di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). Namun berbicara hukuman, PSSI sebelumnya telah menjelaskan akan turut memberi sanksi kepada perangkat pertandingan dan klub, yang berada di luar yuridiksi PSSI.
PSSI sendiri sebelumnya telah menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain selama enam bulan plus denda sebesar 100 juta rupiah kepada 22 pemain, di mana 21 pemain tercatat sebagai pemain ISL. Menurut Anggota Komdis, Zuchli Imran Putra, sanksi ini diberi karena mereka melanggar Kode Disiplin PSSI 06/PO-PSSI/III/2008 Pasal 78 ayat 1.
"Mereka terbukti bertingkah laku buruk dengan tidak mengindahkan panggilan ke timnas untuk mengikuti pemusatan latihan sebagai persiapan pertandingan pertama Kualifikasi Piala Asia," kata Zuchli Imran.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar