Mantan striker timnas Indonesia di era 80an, Bambang Nurdiansyah menyatakan sanksi yang diberikan PSSI lewat Komisi Disiplin PSSI kepada 22 pemain, kurang Pas. Penilaian itu bukan tanpa sebab, mantan pelatih Persiram itu menilai penolakan pemain untuk membela timnas bukan disebabkan oleh pemain itu sendiri, melainkan klub yang dibela.
"Saya melihat, saat ini pemain seperti makan buah simalakama. Tidak main di timnas disanksi, sementara kalau membela timnas bisa bermasalah karena terikat kontrak dengan klub," kata Bambang Nurdiansyah, Rabu (23/1).
Sebagai mantan pemain, Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah itu sendiri menyakini bahwa setiap pesepak bola nasional punya keinginan untuk membela timnas.
"Pasti ada keinginan untuk membela timnas. Menjadi pemain timnas itu merupakan cita-cita hampir seluruh pemain. Membela timnas juga sebuah kebanggaan dan sangat luar biasa. Jadi, saya pikir tak ada satupun pemain yang tidak mau membela timnas," sambung Banur.
Dalam kesempatannya, Banur hanya berpesan agar pemain tak terus-menerus dikorbankan. Menyelesaikan kekisruhan lebih dulu, lebih tepat agar pemain leluasa membela timnas.
"Seharusnya mereka-mereka yang di atas berkonsolidasi, jangan pemain dikorbankan. Pemain itu pasti mau membela timnas. Orang yang memakai baju dengan logo Garuda saja sangat bangga, apalagi pemain yang benar-benar mengenakan kostum merah-putih."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar