Performa buruk yang diperlihatkan Aston Villa di Premier League pada musim ini berdampak kepada kondisi psikologis Gabriel Agbonlahor. Agbonlahor mengaku tak bisa tidur karena memikirkan nasib The Villans di akhir musim.
Kekalahan 1-2 dari Newcastle United di Villa Park, Selasa (29/1), memperpanjang rentetan tanpa kemenangan Aston Villa menjadi tujuh pertandingan. Tak hanya itu, tim asuhan manajer Paul Lambert tersebut juga terjerembab ke posisi ke-19 atau berselisih empat poin dengan QPR yang menghuni dasar klasemen.
Gabriel Agbonlahor mengakui prestasi buruk Villa membuat semua pihak yang terkait dengan klub merasa khawatir akan masa depan mereka. Namun, Agbonlahor menegaskan seluruh pemain Villa akan berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dan lolos dari jerat degradasi.
"Saya selalu gelisah di malam hari karena selalu berpikir kami bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Semua ini terasa sangat sulit. Kekecewaan yang kami alami dalam beberapa laga terakhir sangat sulit untuk diterima," kata Gabriel Agbonlahor kepada Sky Sports.
"Saya benar-benar tak bisa tidur. Namun, jika kami terus berjuang, meneruskan apa yang telah dilakukan saat latihan, serta memasuki lapangan dengan kepala tegak, saya yakin semua akan baik-baik saja," pungkas Agbonlahor.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar