Gelandang Vitesse Arnhem, Theo Janssen, memanaskan kembali 'hubungannya' dengan pelatih Ajax Amsterdam, Frank de Boer. Juli 2012, Theo Janssen meninggalkan Ajax Amsterdam setelah Frank de Boer tidak memberinya tempat di tim.
Menjelang pertemuan kedua Ajax Amsterdam dan Vitesse di pekan terakhir Januari 2013, yakni dalam perempat final Piala Belanda pada Kamis (31/1), Theo Janssen mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tidak pantas untuk tidak mendapatkan tempat di tim inti Ajax Amsterdam seperti yang diputuskan oleh Frank de Boer.
"Christian Eriksen adalah pemain berbakat yang luar biasa, tetapi saya lebih baik dari dua pemain lain di lini tengah," kata Theo Janssen kepada Voetbal International. Yang dimaksud Theo Janssen tentang dua pemain lain di lini tengah Ajax Amsterdam adalah kapten Siem de Jong dan Christian Poulsen, yang didatangkan Frank de Boer pada musim panas lalu.
Bedasarkan filosofi Ajax Amsterdam, selalu ada tiga pemain yang diturunkan di lini tengah mereka dalam formasi menyerang 4-3-3. Satu tempat menjadi milik Christian Eriksen, gelandang berbakat asal Denmark yang sedang diincar klub-klub besar Eropa. Siem de Jong juga mendapat tempat di ruang mesin tim mengingat statusnya sebagai kapten tim.
Bisa dikatakan bahwa kedatangan Christian Poulsen ke Ajax Amsterdam yang membuat Frank de Boer mengajak Theo Janssen berbicara empat mata pada Juli 2012 untuk mengatakan bahwa nama Theo Janssen tidak ada lagi dalam tim inti Ajax Amsterdam di Liga Belanda 2012/13. Padahal, beberapa bulan sebelumnya Theo Janssen ikut berperan membawa Ajax Amsterdam memenangi Liga Belanda.
Setelah pertemuan tersebut, Theo Janssen mengaku kecewa dan sempat berniat untuk gantung sepatu. Namun, gelandang berusia 31 tahun tersebut mengurungkan niatnya dan pindah ke Vitesse, klub tempat dia mengawali karier sebagai pemain junior dan senior.
Theo Janssen tidak asal bicara bahwa dirinya lebih baik dari Siem de Jong dan Christian Poulsen. Dalam pertandingan lanjutan Liga Belanda pada Minggu (27/1), Theo Janssen membuktikan bahwa dirinya memang lebih baik. Dalam pertandingan tersebut Theo Janssen mencetak gol pertama Vitesse yang mendorong klub kota Arnhem tersebut bangkit. Hasilnya, setelah sempat tertinggal 0-2, Vitesse akhirnya menang dengan skor 3-2.
Editor | : | Riemantono Harsojo |
Komentar