Permasalahan yang dihadapi Irfan Bachdim, menimbulkan respon dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI). Anggota Tim Divisi Hukum APPI, Janes Silitonga, mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah terkait hal tersebut.
"Guna menyikapi permasalahan ini, kami akan berkomunikasi dengan FIFPro. Ini kami lakukan untuk memperjuangkan nasib Irfan," kata Janes Silitonga, Senin (4/2).
Sampai saat ini, transfer Irfan ke Chonburi FC masih belum jelas kendati sudah diperkenalkan. Penyebabnya, Persema enggan membantu proses transfer karena menganggap kesepakatan Irfan dan Chonburi tidak melewati mekanisme yang benar.
Pihak Persema mengklaim tidak ada pembicaraan apapun dengan Chonburi perihal rencana perekrutan striker berdarah Indonesia-Belanda, yang disebut masih terikat kontrak hingga 2014.
Sementara itu, Janes menambahkan selain dilatarbelakangi sikap Persema Malang, yang memang masih enggan membantu proses penerbitan International Transfer Certificate (ITC), tindakan yang diambil APPI juga disebabkan belum dilunasinya hak dari Irfan Bachdim oleh Persema Malang. Menurut pernyataan Irfan dalam akun twitter-nya, Persema masih menunggak gaji selama delapan bulan.
"Kami akan melaporkan Persema yang sudah menunggak gaji. Kami juga laporkan ke FIFPro, baru akan diteruskan ke FIFA. FIFA yang akan mendesak secara langsung kepada PSSI untuk tidak menyertakan klub yang menunggak gaji pemain. Itu sudah aturannya," terang Janes.
Janes menambahkan bahwa laporan itu sekaligus untuk menjelaskan perihal tunggakan gaji pemain. Sampai saat ini, Janes mengatakan bahwa pihaknya sendiri belum mendapat konfirmasi lanjutan perihal penyelesaian tunggakan gaji pemain dari kedua operator liga.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar