Para petinggi klub di ISL menilai pembubaran kompetisi yang diselenggarakan PT Liga Indonesia, tidak bisa dibenarkan. Jika itu dilakukan, langkah itu akan merusak kepentingan hidup orang banyak. Hal ini juga dinilai oleh Manajer Persidafon Dafonsoro, Iwan Nazarudin.
"Kalau dibubarkan kami tentu akan protes, karena ini menyangkut hidup orang banyak. Saya pikir pembubaran ISL, akan berdampak besar. Menpora juga sudah tahu dan ia telah mengatakan tidak mungkin membubarkan ISL," kata Iwan Nazarudin di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/2), setelah bertemu dengan Menpora, Roy Suryo bersama perwakilan 17 klub ISL lainnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Yunus Nusi. Direktur Bisnis Persisam itu mengatakan pembubaran kompetisi ISL bisa menimbulkan dampak negatif, terutama kepada pemain, yang memang menggantungkan hidupnya pada sepak bola Indonesia.
"Itu juga yang sudah kami jelaskan ke Menpora bahwa di kompetisi Divisi Utama dan ISL ada sekitar 800 pemain," jelasnya.
Sebelumnya, pernyataan yang dikeluarkan Menpora memang sangat mengejutkan. Betapa tidak? Selepas bertemu dengan PSSI, Senin (5/2), ia sempat mengutarakan akan membubarkan ISL meski kemudian langsung diralat setelah bertemu dengan 18 klub ISL, La Nyalla M. Mattalitti, Djamal Aziz, dan Togar Manahan Nero.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar