Pengelolan timnas, seperti yang diharapakan klub ISL dipegang oleh pihak ketiga, direspon oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Roy Suryo. Suksesor Andi Mallarangeng di kursi Menpora itu menyatakan bahwa pihaknya bisa saja mengambil alih pengelolaan timnas.
"Saya akan berusaha untuk itu," kata Roy Suryo di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/2), ketika ditanyakan perihal pengambilalihan timnas.
"Sebelumnya saya memang telah mendapat kepastian dari klub ISL. Mereka baru akan melepas pemain bila timnas dibentuk tim independet. Teman-teman klub ISl tidak mau melepas pemainnya selama masih dibentuk Djohar. Ini memang menjadi masalah dan harus diketahui," jelasnya.
Namun, untuk itu Roy Suryo menyatakan tidak akan gegabah. Ia menyatakan akan lebih dulu berkonsultasi kepada AFC dan FIFA terkait kemungkinan itu. Langkah ini diambil paling tidak untuk menghindarkan pemerintah dianggap melakukan tindakan intervensi.
"Jadi, hal itu akan saya tanyakan ke AFC dan FIFA dulu. Kita berharap, mudah-mudahan tidak akan ada hambatan lagi pemain terbaik di ISL untuk bergabung," terangnya.
Pernyataan ini sebenarnya berbeda dengan sebelumnya. Pada Jumat (1/2), Roy Suryo sendiri sempat menyatakan bahwa pengelolaan timnas oleh bila ketiga sulit dilakukan. Dan, pernyataan ini bisa jadi tidak disetujui oleh PSSI.
"Kita akan lihat siapa yang cinta negara. Saya ingin menyelamatkan timnas. Kami juga mau mengajak masyarakat untuk menyelamatkan timnas. Paling tidak masyarakat memberi izin pemerintah untuk mengambil langkah. Saat ini, kondisi timnas sendiri hanya 35-40 persen dari yang sebenarnya."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar