Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

APP Sukses Lewat Ilmu ''Curian"

By Caesar Sardi - Kamis, 7 Februari 2013 | 17:00 WIB
Tim inti kesebelasan CPSM-APP. Jongkok dengan bola di tangan adalah Suryono, top scorer dengan 18 gol.
Dok. Tabloid BOLA
Tim inti kesebelasan CPSM-APP. Jongkok dengan bola di tangan adalah Suryono, top scorer dengan 18 gol.

Kesebelasan Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) yang tergabung dalam Club Pencinta Sepakbola Mahasiswa (CPSM) rupanya tak puas dengan kedudukannya di urutan ketiga tahun lalu. Karenanya, tak aneh jika tahun ini mereka tampil gemilang.

Kini CPSM - APP menempati urutan teratas dalam klasemen Divisi I Liga Sepakbola Mahasiswa, sekaligus menampilkan Suryono sebagai pencetak gol terbanyak, 18 gol dari 13 pertandingan.

Bukan main-main prestasi yang dicapainya. Tiga belas kali bertanding tanpa kalah dan hanya dua kali seri! Kini mereka tinggal menghadapi Unika Atmajaya, UI, dan Akademi Ilmu Pelayaran (AIP).

"Saya yakin dengan mereka juga kami menang," tutur Benny Hasrat, Ketua CPSM - APP memandang enteng dua musuh bebuyutannya UI dan AIP. Tahun lalu, UI dan AIP masing-masing juara dan runner up, sedangkan tahun ini asalkan APP mampu bermain dua kali seri dan satu kali menang saja sudah tampil sebagai juara.

Kegigihan anak-anak APP untuk menang memang besar. Kampus mereka di Jalan Karanganyar 55, Jakarta Pusat yang hanya memiliki halaman sempit itu pernah mereka pakai untuk berlatih. Hasilnya tentu saja menjengkelkan. Bola sering mentok pohon. Tetapi begitulah bukti semangat mereka.

Lebih edan lagi adalah cara melatih yang mereka pakai. Bukan dipetik dari ilmu melatih hasil penataran atau lainnya. Tetapi "curian" dari pelatih-pelatih lain lewat "mengintip". "Kami memang mengintip pelatih-pelatih tangguh seperti misalnya Iswadi. Ilmu dari situlah yang kami terapkan pada rekan-rekan," ungkap Budi Fajrin, kapten kesebelasan.

Tetapi CPSM - APP bukannya tak menghadapi kesulitan. Menurut Budi, para pemain klub kampus ini sebagian besar masih duduk di tingkat akhir. "Jadi sebentar lagi mereka lulus dan terpaksa kami harus mencari gantinya," lanjut Budi. Ini memang masalah yang umumnya dihadapi klub-klub perguruan tinggi.

(Penulis: A. Waluyono, Tabloid BOLA edisi no. 5, Jumat 30 Maret 1984)


Editor : Caesar Sardi


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X