Pada masa kuno, patung merupakan simbol dewa atau berhala yang disembah. Seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi dijadikan sesembahan melainkan dianggap sebagai sebuah karya seni.
Dalam sepak bola, patung telah lama menjadi pilihan populer sebagai bentuk penghormatan kepada individu yang mengharumkan nama klub maupun negara. Namun, dalam perkembangannya karya seni tiga dimensi ini dalam sepak bola tak lagi hanya bicara soal pesan penghormatan semata.
Pesan yang ingin disampaikan kini sudah bermacam-macam. Dari kejadian kontroversial seperti tandukan Zinedine Zidane di Piala Dunia 2006, patung yang berpesan tentang rasisme, sampai karya patung yang dibuat untuk promo bisnis.
Sepak bola Tanah Air juga tak ketinggalan, seperti patung Ajat Sudrajat di Bandung atau Ramang di Stadion Karebosi Makassar.
*Photo Gallery hanya bisa dilihat di versi desktop*
Editor | : | Dedi Rinaldi |
Komentar