Manajer Manchester City, Roberto Mancini, menentang keras peraturan Financial Fair Play (FFP) Premier League yang baru. Menurut Mancini, peraturan tersebut hanya akan membatasi ambisi para pemilik klub.
Berdasarkan aturan terbaru, klub-klub Premier League hanya boleh merugi sebesar 105 juta pound atau sekitar 1,6 triliun rupiah dalam kurun tiga tahun ke depan. Selain itu, klub dengan pengeluaran gaji tahunan sebesar 45 juta pound (687 miliar rupiah) hanya boleh menambah anggaran untuk membayar hak pemain maksimal empat persen.
Manchester City menjadi salah satu klub yang menolak peraturan anyar tersebut. Namun, The Citizens tak bisa berbuat apa-apa karena aturan tersebut disetujui dua per tiga dari total seluruh pemilik klub yang ada di Premier League.
"Saya sangat tidak setuju. Jika saya pemiliki klub yang kaya raya, maka saya akan membelanjakan seluruh uang saya demi kemajuan tim. Kami butuh pemain bagus dan pemain bagus hanya bisa didapatkan dengan dana besar," kata Roberto Mancini seperti dikutip dari foxsportsasia.com.
"Setiap kali Manchester City mengincar pemain, maka harganya akan melambung tinggi. Jika klub lain menginginkan pemain itu, mungkin harganya cuma delapan juta pound (122 miliar rupiah). Namun, jika City masuk persaingan, klub pemilik pasti meminta 25 hingga 30 juta pound (381 hingga 458 miliar rupiah). Premier League harus memiliki aturan alternatif selain yang satu ini," pungkas Mancini.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar