Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Status Kongres Palangkaraya Kian Kabur

By Frengky Aruan - Minggu, 17 Februari 2013 | 17:36 WIB

Surat tertanggal 13 Februari 2013 yang dikirim FIFA lewat Jerome Valcke kepada Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Roy Suryo, kian mengkaburkan status Kongres Palangkaraya, 10 Desember 2012. Dalam surat itu, FIFA masih menekankan pihak di sepak bola Indonesia untuk menggelar kongres dengan peserta yang sebelumnya terlibat di Kongres Solo, Juli 2011.

Penegasan itu tertuang dalam poin keempat perihal langkah yang harus ditempuh untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi. Pada poin itu disebut bahwa kesepakatan di dalam MoU 7 Juni 2012, yakni menggelar kongres dengan peserta berdasarkan daftar peserta Kongres Solo.

Poin itu menjadi pelengkap tiga poin lainnya, yang akan menjadi tolak ukur FIFA dalam menentukan nasib Indonesia. Tiga poin lain yang dimaksud adalah unifikasi liga, revisi statuta PSSI, dan pengembalian empat Komite Eksekutif: La Nyalla, Tony Aprilani, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan.

Perihal Kongres, FIFA bukan kali ini angkat suara dan mengingatkan PSSI untuk menggelarnya dengan peserta Kongres Solo. Dalam surat  tertanggal 18 Desember 2012, FIFA juga sempat membicarakan hal itu.

Akan tetapi, permintaan itu justru mental. Sekjen PSSI, Halim Mahfudz sempat menyatakan bahwa Kongres Palangkaraya adalah sah. Berbekal penilaian itu, seperti yang disampaikan Halim, pihaknya merespon surat FIFA.

"Sebelumnya, kami sudah laporkan mengenai Kongres Palangkaraya, termasuk voter Kongres Solo. Kami akan menanyakan mengapa mereka menulis seperti itu dan apa maksudnya. Sebelumnya, dua observer mereka turut hadir di Kongres Palangkaraya," kata Halim, 16 Januari 2013.

"Jadi, saya sedang menyiapkan tiga surat untuk FIFA. Surat pertama menjelaskan perbedaan pandangan kami dan FIFA mengenai voter Kongres Solo. Surat kedua, menjelaskan fakta bahwa mereka tak sampai 2/3. Ketiga, fakta yang hadir di Kongres Palangkaraya. Nanti kami jelaskan," sambung Halim.

Namun, respon, seperti yang disampaikan Halim, hingga kini belum jelas, apakah mendapat tanggapan balik atau tidak. FIFA dalam suratnya kepada Menpora, 13 Februari 2013, justru tetap membicarakan perihal Kongres.


Editor : Frengky Aruan


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X