Petinggi KPSI, La Nyalla M. Mattalitti, menyatakan bahwa dirinya tidak berkeinginan untuk melengserkan Djohar Arifin Husin beserta kepengurusan di Kongres yang rencananya digelar pada 17 Maret 2013. Ia hanya berharap Kongres, yang sebelumnya telah disepakati berstatus Biasa itu, terjadi.
"Saya tidak pernah berangan-angan untuk menggantikan pak Djohar. Pokoknya angan-angan saya adalah melaksanakan kongres sesuai dengan keinginan voters Solo," kata La Nyalla, Selasa (19/2).
Namun, La Nyalla seakan tak menampik pergantian kepengurusan bisa saja terjadi. Tapi, ia hanya akan menyerahkan sepenuhnya agenda Kongres, termasuk perihal pergantian pengurus PSSI kepada para voter Solo.
Menurutnya, para anggota-lah yang punya hak dalam memutuskan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia.
"PSSI ini bukan miliknya La Nyalla, bukan miliknya Djohar, PSSI itu miliknya anggota PSSI. Yang jelas, akan tetap berpegang pada MoU di Kuala Lumpur, 7 Juni 2012. Pertama, penyatuan liga, kedua perubahan statuta dan ketiga yang lain-lain. Yang lain-lain itu urusannya anggota bukan urusan kita," jelas La Nyalla.
Sesuai statuta, perubahan agenda Kongres Biasa bisa saja dilakukan. Hal itu tertuang dalam pasal 30 ayat 3 Statuta tentang kongres biasa yang menyebut, "Agenda dari Kongres Biasa dapat diubah dengan ketentuan 2/3 dari anggota yang hadir pada kongres dan berhak untuk memberikan hak pilih setuju atas usulan tersebut."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar