laga LPI 2013.
CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Widjajanto, mengatakan negosiasi dengan Grup MNC masih berjalan, belum mencapai kata sepakat. Grup MNC merupakan pemegang hak siar LPI musim lalu.
"Negosiasi terus berjalan dengan MNC. Laga pembuka LPI tidak disiarkan karena belum ada kesepakatan nilai kontrak dengan mereka. Sampai saat ini, negosiasi masih berjalan mengarah pada hal-hal detail soal besaran nilai kontrak," ujar Widja.
Menurut Widja, dalam pertemuan dengan petinggi MNC sepekan terakhir, muncul wacana perusahaan tersebut berniat mengakuisisi pengelolaan kompetisi. "Ada kemungkinan mereka yang menanggung, MNC mengucurkan dana talangan," kata Widja.
MNC disebut LPIS pada prinsipnya siap mendukung LPI, hanya mereka masih mencari formulasi yang tepat bagaimana bentuk kerja sama antara kedua belah pihak.
Berkaitan dengan siaran langsung pertandingan, MNC masih mencari kombinasi yang pas untuk menempatkan LPI menjadi program di salah satu stasiun televisi mereka. Widja menegaskan bahwa finalisasi negosiasi antara LPIS dengan MNC akan tuntas pada Rabu (20/2).
Namun, pihak MNC membantah bahwa Rabu kemarin mereka melakukan pertemuan dengan pengelola kompetisi LPI. "Tidak ada pertemuan hari ini. Semua petinggi MNC sedang fokus dengan acara Putri Indonesia. Intinya belum ada kesepakatan apa-apa antara kami dengan mereka," ujar Dini Putri, Director Programing Production Global TV, yang dihubungi BOLA pada Rabu (20/2) malam.
Dini juga menambahkan proses negosiasi hanya sebatas penjajakan. "Saya tidak bisa memastikan apakah kerja sama akan berlanjut atau tidak. Semuanya masih terlalu dini," kata Dini.
Tiga Tahun
Kesepakatan justru sudah tercapai antara pihak MNC dengan PSSI berkenaan hak siar timnas. MNC memegang hak siar eksklusif Tim Merah-Putih selama tiga tahun ke depan. PSSI mematok harga dasar hak siar timnas minimal Rp 59 miliar untuk tahun perdana 2013. Rumor menyebut bahwa MNC membayar Rp100 miliar ke PSSI untuk tiga tahun.
"Angka itu ngawur. Tidak sebesar itu. Tapi, jangan tanya angka pastinya kepada saya karena sifatnya rahasia," ucap Dini.
Editor | : | Ario Yosia |
Komentar