Konsentrasi menjadi fokus utama bagi Arema saat akan menjamu tim asal Palembang, Sriwijaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (24/2). Hal itu dinilai menjadi faktor yang sering menghambat laju tim berjuluk Singo Edan tersebut.
"Pemain harus konsentrasi kepada permainan, saya sering melihat konsentrasi itu buyar manakala pemain sudah tidak terima dengan keputusan wasit," ungkap Satya Bagja, asisten pelatih Arema, di situs Liga Indonesia.
Satya mengatakan banyak kebiasaan buruk yang harus diubah oleh Kayamba Gumbs dkk. saat kondisi salah satu pemain ada yang tergeletak dilapangan. Salah satu contohnya ketika ada teman yang tergeletak di lapangan, kebanyakan para pemain sudah berteriak meminta wasit atau tim lawan menghentikan permainan. Padahal kebiasaan itu harus segera ditinggalkan.
"Konsentrasi harus tetap kepada dimana bola dialirkan, jangan berteriak kepada wasit untuk segera menghentikan laga," lanjut Satya Bagja yang juga merupakan dosen di Universitas Negeri Jakarta itu.
Kebiasaan lainnya adalah aksi protes kepada wasit yang berlebihan. Hanya kapten timlah yang seharusnya melakukan protes kepada wasit. Pemain lain tidak perlu banyak protes karena dapat mengganggu konsentrasi saat pertandingan.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar