Direktur Eksekutif PSSI KLB Ancol, Sefdin Syaifudin, menyarankan agar Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mempertanyakan email yang diterimanya dari Primo Corvaro, Head of Member Associantions FIFA yang di kirim pada 22 Februari 2013.
Dari rilis yang diterima Bolanews, Sefdin mengatakan email dari Corvaro field, secara etika organisasi tidak pantas dikirim ke menteri. Posisi Corvaro dalam struktur adalah di bawah Sekjen Jerome Valcke. Selama ini surat dari FIFA juga selalu berkop FIFA serta ditandatangani oleh Sekjen atau bahkan Seph Blatter, presiden FIFA.
"Dari etika organisasi saja, Menteri kita wajib mempertanyakan, karena tidak lazim. Itu belum dari sisi content email, yang melanggar sendiri roadmap yang dibuat FIFA melalui task force AFC yang dituangkan di MoU Kuala Lumpur 7 Juni 2012," kata Sefdin.
Hasil Mou Kuala Lumpur adalah penyelesaian konflik harus menggelar kongres, bukan KLB, dengan voter 9 Juli 2011. Setelah kongres diselenggarakan, KPSI akan membubarkan diri.
"Sehingga benar apa yang dikatakan Pak La Nyalla, bahwa selama Kongres yang dimaksud dalam MoU tidak atau belum terjadi, maka KPSI tidak akan bubar. Ini inti dari MoU. Karena itulah roadmap yang disepakati penandatangan saat itu, yakni Pak Djohar, Pak Nyalla dan Pak Joko selalu representasi ISL," papar Sefdin.
Bila itu tidak dijalankan, maka PSSI akan tetap terpecah menjadi dua. ISL dan mayoritas klub anggota PSSI akan tetap berada dibawah Yuridiksi PSSI KLB Ancol.
"Itu artinya upaya dan niat baik empat exco yang sudah menjalankan roadmap FIFA dengan kembali aktif sebagai exco saya duga akan sia-sia," lanjut Sefdin.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar