Sementara Angkasa Jakarta, Bima Kencana Ujungpandang, dan Tempo Utama Bandung mengundurkan diri, satu klub dari Denpasar, Bali Yudha, mendaftarkan diri untuk bergabung dalam Liga Galatama.
Secara resmi klub milik bekas manajer Caprina, Mayun Samirana SH ini memang belum diterima sebagai anggota. Tetapi dari sekretariat Liga diperoleh keterangan, segala persyaratan administrasi klub tersebut sudah dipenuhi.
Memang untuk menjadi anggota baru, bukan hanya persyaratan tersebut harus dipenuhi. Syarat lain berupa ketangguhan secara teknis juga harus diuji. Begitulah keterangan resmi yang dilontarkan Humas Liga, Ardi Syarief.
Bali Yudha harus melakukan pertarungan tiga kali melawan klub-klub terbawah musim kompetisi lalu. Itu pun harus dilakukan di luar kandang Bali Yudha.
"Selain untuk menguji kemampuan teknis, pertandingan itu juga untuk mengukur sampai di mana ketangguhan mental para pemainnya. Galatama bukan amatir. Jadi mereka harus mengetahui dan menyesuaikan diri dengan penonton Galatama," kata Ardi.
Dengan tambahan satu klub dari Bali tersebut, roda kompetisi 84-85 yang akan mulai berputar 28 Juli itu kemungkinan besar kembali ke sistem seperti yang lalu, dengan dua wilayah.
Hal ini sudah ditegaskan dalam rapat pimpinan klub Mei lalu. Yakni jika terdapat kurang dari 14 klub yang ikut, kompetisi akan diputar menjadi satu. Tetapi jika terdapat 14 klub atau lebih, maka pembagian wilayah akan tetap dilaksanakan.
Klub yang hingga hari terakhir pendaftaran Senin sore sudah mendaftarkan diri yakni Mercu Buana, UMS 80, IM, Tunas Inti, Warna Agung, Yanita Utama, SBR, Caprina, Niac Mitra, Perkesa 78, Arseto, Semen Padang, dan Makassar Utama, ditambah Bali Yudha.
Suap
Sementara itu, pihak kepolisian masih terus mengusut oknum-oknum yang diduga terlibat kasus suap. Beberapa klub pun mulai melakukan pembedahan. Misalnya UMS 80 telah mengeluarkan Robby Maruanaya dan sedang menempa tiga pemain muda dari klub-klub perserikatan.
Demikian pula Tunas Inti. Dua pemain terasnya, Riono Asnan dan Rusdin Lacanda, tidak disodori kontrak baru. Masih ada kemungkinan serupa terhadap beberapa pemain lagi. Kabarnya termasuk Robby Binur dan Rully Nere. Sebagai gantinya Badiaraja Manurung dan Zulkarnaen Lubis merupakan calon kuat yang akan direkrut. Tetapi konon pihak Mercu Buana tak mau melepaskan kedua bintangnya itu.
Di Warna Agung, pelatih dokter Endang Witarsa kembali mengambil pemain muda dari kota Bekasi. Tetapi pelatih kawakan itu belum bersedia menyebutkan nama tiga pemain yang dipilihnya. "Masih kita coba," tukasnya memberi alasan. Tapi dari sebuah sumber diketahui salah satu bintang Piala Suratin Bekasi, Arie Kustima, kabarnya sudah berada di mess klub dengan dukungan perusahaan cat terbesar itu.
(Penulis: Mahfudin Nigara, Tabloid BOLA edisi no. 18, Jumat 29 Juni 1984)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar