Chief Executive Officer (CEO) PT Persija Jaya, Bambang Sucipto menegaskan, pihaknya menolak keputusan rapat Tim Verifikasi Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang memberikan jatah satu suara kepada Persija di bawah kepengurusan Ferry Paulus.
Menurutnya, keputusan Tim Verifikasi KLB PSSI yang melakukan proses verifikasi untuk peserta kongres pada 17 Maret 2013 di Jakarta itu belum mencapai keputusan final sebab masih akan ada rapat Ketua Umum PSSI dan Komite Eksekutif PSSI.
"Kami akan mengajukan bukti-bukti. Seharusnya kami yang berhak mewakili Persija di KLB PSSI 17 Maret. Sebab kami adalah Persija yang asli," ujarnya Minggu (10/3).
Ayah kandung pesepakbola nasional Airlangga Sucipto itu kemudian menjelaskan, bukti-bukti tersebut di antaranya Transfer Matching System (TMS) yang dimiliki secara resmi oleh pihaknya. Kemudian dia melanjutkan ada bentuk dukungan secara langsung dari 16 klub dari total 30 klub anggota Persija Jakarta.
Konflik internal yang melanda Persija telah membuat tim warisan era perserikatan itu terpecah. Persija pimpinan Ferry Paulus tampil di Liga Super Indonesia (ISL), sedangkan pecahannya bermain di pentas Indonesian Premier League (IPL).
Perpecahan ini pun meluas hingga ke ranah hukum. Hasilnya, Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah memenangkan gugatan Persija versi ISL, pada 23 Oktober 2012 lalu. Dalam putusannya, majelis hakim PN Jaktim memutuskan pihak yang berlaga di IPL tidak layak menggunakan nama Persija Jakarta. Meskipun begitu, Bambang Sucipto menegaskan, justru pihak Ferry Paulus yang tidak berhak menggunakan nama Persija.
"Harus diketahui, orang-orang yang duduk di manajemen, bukan para pendiri Persija. Ferry Paulus, sama sekali tidak mengerti Persija. Kami inilah, pendiri Persija yang sah berdasarkan AD/ART," tegasnya.
"Jika melihat pada putusan PN Jakarta Timur, Persija kamilah yang menang. Tetapi berbeda ketika sampai ke media. Kami masih mempunyai bukti-bukti hasil putusan PN Jakarta Timur,"
Bambang Sucipto berharap permasalahan ini segera diselesaikan. Sebab dia tidak mau pihaknya dirugikan serta tidak mendapatkan suara pada KLB PSSI 17 Maret.
"Kami ini selalu tunduk dengan perintah dari PSSI. Secara resmi kami juga terdaftar di PSSI, AFC, dan FIFA. Masa kami tidak mendapatkan suara di kongres. Seharusnya ada solusi untuk menyelesaikan ini," harapnya.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar