"Saya mendukung program pemerintah, mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga," kata Andi Mattalatta di kolam renang Senayan minggu lalu. "Bapak Ski Air Indonesia itu menyaksikan Kejurnas Loncat Indah Kelompok Umur.
"Tetapi sebagai Ketua Umum KONI Daerah Sulsel, saya justru ingin mengolahragakan pejabat," ujar purnawirawan perwira tinggi TNI-AD itu. "Pejabat, terutama pejabat daerah, perlu berperan aktif dalam dunia olahraga. Soalnya, bagaimanapun pejabat ikut bertanggungjawab atas perkembangan daerahnya, termasuk bidang olahraga."
Di tengah kesibukannya membidik kamera movie ke arah peloncat-peloncat yang sedang beraksi, ayah penyanyi Andi Meriem Mattalatta itu juga ditanya apakah ada hadiah khusus buat atlet daerahnya, Sri Andiani, yang merebut dua medali emas.
"Tidak, saya tidak janjikan apa-apa. Bukan kebiasaan saya menjanjikan sesuatu kepada atlet. Kalau memang ada dan pantas, kita akan berikan hadiah, seperti misalnya kepada atlet-atlet PON," katanya pasti.
Pembinaan tidak dengan motivasi hadiah. Bagi bekas Pangdam Hasanuddin itu, kehormatan di atas segala-galanya. Membela kehormatan daerah dalam olahraga merupakan suatu kehormatan tersendiri yang dapat dibanggakan.
"Anda tahu siri?" tanyanya. Siri merupakan bagian dari adat Bugis Makasar yang menempatkan kehormatan di atas segala-galanya. "Kalau Anda bisa membuat orang kami mencintai Anda, mati pun ia mau untuk Anda," tuturnya dengan senyum lembut,
(Penulis: Zaenal Effendy, Tabloid BOLA edisi no. 23, Jumat 3 Agustus 1984)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar