Salah satu anggota Save Our Soccer (SOS), Apung Widadi meminta agar pemain Persiba Balikpapan, Mahmoud El Ali dikeluarkan dari kompetisi Indonesia Super League (ISL). Jika tidak, SOS mengkhwatirkan tindakan El Ali bisa tertular kepada pemain sepak bola Indonesia, terutama yang memperkuat Persiba.
"Kalau ada pemain mafia nanti akan menjadi racun. Kalau tidak diputus akan merajalela. Mungkin ia akan menularkan ke pemain Persiba," kata Apung Widadi dalam jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (12/3).
El Ali sebelumnya dijatuhkan hukuman berupa larangan bermain selama seumur hidup dalam sepak bola profesional oleh Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF). Hukuman itu dijatuhkan setelah El Ali diketahui terlibat dalam pengaturan skor dalam laga yang mempertemukan Lebanon melawan Qatar, September silam. Selain El Ali, setidaknya ada 23 pemain Lebanon lain dilaporkan terlibat.
"Ini sebenarnya mengherankan. Ada pemain yang sudah dihukum karena ikut pengaturan skor, namun masih bisa bermain. Tidak ada hukuman atau tindakan yang dilakukan pemerintah atau federasi," jelas Apung.
Dalam kesempatannya, Apung berharap pemerintah sekaligus PSSI segera mendeportasi sang pemain. "Harusnya ada kerja sama untuk deportasi El Ali. Namun, kenyataannya Menpora tak berpikir jangka panjang, justru jangka pendek yang seakan membuka ruang bagi mafia," jelas Apung.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar