sebut layak menjadi Pemain Terbaik Inggris musim 2012/13. Untuk membantu memilih, eks-gelandang Liverpool, Jamie Redknapp, melalui tulisannya di Daily Mail menyarankan agar menyisihkan saja dua nama pertama seperti Robin van Persie dan Gareth Bale. Kandidat peraih predikat paling bergengsi di Inggris tersebut pun jatuh Luis Suarez.
Jamie Redknapp punya alasan kenapa memprovokasi untuk menyorong nama Luiz Suarez. Sebab, katanya, sesuai dengan titel "Pemain Terbaik Inggris musim 2012/13", maka pemain yang paling layak dipilih adalah dia yang memberikan penampilan terbaik sepanjang musim. Bukan hanya dalam dua bulan terakhir atau kencang di awal, kendur di pertengahan jalan.
Gareth Bale menjadi bahan perbincangan di seantero Inggris berkat rentetan 10 gol dalam 10 pertandingan terakhir plus aksi-aksi heroik yang membawa Tottenham Hotspur sempat mengalami rentetan 12 pertandingan tanpa kalah sebelum dipatahkan Liverpool pada akhir pekan lalu. Performa gemilang winger lincah asal Wales itu juga berperan membawa The Lily Whites saat ini duduk di peringkat ketiga klasemen sementara Premier League.
Robin van Persie langsung membuktikan kepantasannya ditebus dengan harga 24 juta Pounds dari Arsenal. Pria Belanda itu pun termasuk aktor yang bertanggung jawab terhadap posisi Manchester United di puncak klasemen. Bersama Manchester United pula RvP mencetak 19 gol, rekor gol terbanyak pada musim perdananya.
Lalu mengapa Gareth Bale dan Robin van Persie harus memberi jalan kepada Luis Suarez untuk dimahkotai gelar Pemain Terbaik Inggris musim ini? Well, kuncinya adalah konsistensi. Performa Gareth Bale baru menanjak sejak akhir Januari, sedangkan Robin van Persie baru mencetak satu gol dari sembilan pertandingan terakhir setelah kesuburan yang luar biasa pada awal musim.
Sedangkan Suarez, well, di semua kompetisi dia sudah mengemas 29 gol dari 39 pertandingan. Di level Premier League pun Suarez unggul torehan gol dibandingkan Persie dan Bale. Ketika Persie baru mencetak 19 gol dan Bale 16 gol, El Pistolero sudah mencetak 22 gol.
Pun jika ada satu cela yang bisa mengganjal Suarez mendapatkan predikat Pemain Terbaik Inggris musim ini, mungkin adalah catatan hitamnya di tanah Inggris. Pelecehan berbau rasial ke arah Patrice Evra mungkin yang paling menjadi sorotan selain aksi-aksi divingnya.
Namun, terutama sejak hukuman delapan pertandingan, Suarez seolah melampiaskan amarahnya di atas lapangan melalui permainan yang gemilang untuk membungkam kritik.
Pria Uruguay tersebut adalah seorang petarung sejati yang selalu berani bersitegang dengan lawan, wasit, manajer lawan, atau bahkan rekan setim. Suarez adalah tipikal pemain separuh iblis separuh malaikat. Ibarat Carlos Tevez di Manchester City. Bahkan, Redknapp melalui tulisannya di Daily Mail merasa seperti melihat legenda Manchester United, Eric Cantona, pada sosok Suarez.
"Ketika menghadapi dia (Cantona), dia adalah orang yang begitu arogan, tapi juga brilian. Cara dia mengenakan kerah, cara dia beroperasi seperti dia memiliki stadion. Saya akan senang hati menendang dia, jika dia tidak begitu kuat! Tapi siapa pun yang bermain bersama dia pasti mengagumi dia," tulis Redknapp.
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar