Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Masih Adakah Olimpiade?

By Caesar Sardi - Jumat, 15 Maret 2013 | 14:00 WIB

koran di Inggris maupun AS langsung mengutarakan keprihatinannya yang dalam.

"Olimpiade yang kita kenal, kita cintai, dan kemudian berkembang menjadi kita benci, kini telah meninggal - karena kedengkian, kerakusan, dan korup," tulis Daily Mail di London.

Daily Express, koran London lainya, dan Chicago Tribune, membuat tekanan yang sama dalam berita utamanya. Alberto Salazar, pelari maraton AS kenamaan itu pun begitu prihatin. "Sungguh merupakan pukulan mematikan bagi Olimpiade jika Soviet betul-betul melaksanakan niatnya. Ini boikot yang kesekian kalinya, berturut-turut," katanya.

Kini, sudah terbukti, Olimpiade Los Angeles berlangsung tanpa keikutsertaan Uni Soviet dan negara-negara sekutunya. Tapi malah sukses besar. Tak hanya bagi AS yang jadi pengumpul medali terbanyak, tapi juga dalam penyelenggaraannya. Ada pula yang menilainya sebagai kemajuan besar bagi partisipasi atlet wanita. Jadi bagaimana bisa dikatakan Oiimpiade akan mati?

Olimpiade dan Gerakan Olimpiade nampaknya memang akan berlanjut terus. Terlalu banyak negara yang menganggapnya terlalu penting dan bermanfaat untuk ditinggalkan. Olahraga sudah merupakan bagian pokok dari kehidupan manusia.

Ini juga terungkap dari pernyataan Ketua IOC (Komite Olimpiade Internasional) Juan Antonio Samaranch, seusai pesta olahraga dunia ke-23 di pantai barat AS itu.

"Gerakan Olimpiade akan tetap berlanjut. Olimpiade 1988 akan tetap berlangsung di Seoul. Saya yakin semua anggota IOC akan berpartisipasi. Kita tahu, dalam setiap pemboikotan, atletlah yang menjadi korban," katanya.

Memang terbukti, ketika negara-negara Afrika memboikot Olimpiade 1976, atlet-atlet hitam dari kawasan itu kehilangan kesempatannya meraih medali, terutama di nomor-nomor lari jarak jauh. Begitu pun ketika AS dan puluhan negara sekutunya memboikot Olimpiade 1980 di Moskow, tak terkatakan berapa banyak atlet yang menderita kerugian serupa.

Kini, siapa bilang atlet-atlet Uni Soviet dan belasan sekutunya tidak menyesal besar karena tidak jadi ambil bagian dalam Olimpiade Los Angeles?

Pesta olahraga "Persahabatan" di Moskow, turnamen atletik di Praha, rangkaian pertandingan di Nice, dan juga Grand Prix di Budapest - kendati bintang Olimpiade Los Angeles Carl Lewis juga tampil — tak banyak artinya dibanding dengan pameran kekuatan dalam Olimpiade. Juga kendati pun dalam pertandingan-pertandingan itu muncul hasil-hasil lebih baik dari yang telah dibuahkan Lewis cs.

Tapi apakah kenyataan ini akan meluluhkan Soviet cs untuk tidak bersikap serupa pada Olimpiade mendatang? Keraguan terhadap kehadiran mereka di Seoul empat tahun mendatang adalah juga keraguan terhadap kemurnian Olimpiade itu sendiri.

(Penulis: Sumohadi Marsis - Tabloid BOLA edisi no. 26, Jumat 24 Agustus 1984)


Editor : Caesar Sardi


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X