Pelatih Juventus, Antonio Conte, mengungkapkan keinginan untuk hengkang dari Italia. Atmosfer buruk sepak bola di Italia merupakan salah satu sebab utama mengapa Conte dapat meninggalkan Italia.
Antonio Conte dan Juventus terus menerima perlakuan buruk dari beberapa pendukung klub Serie A. Setelah mendapat serangan pelemparan batu ke bus tim di Napoli, ketika I Bianconeri bertandang ke San Paolo, La Vecchia Signora kembali mendapat perlakuan buruk ketika menjalani laga tandang di Renato Dall'Arra pada pekan ke-29 Serie A 2012/13. Pada laga melawan Bologna itu, para pendukung I Gialloblu membentangkan beberapa spanduk yang mengungkit Tragedi Heysel dan kematian mantan Presiden I Bianconeri, Agnelli.
Conte mulai gerah dengan sambutan buruk yang didapat dirinya dan tim di Italia. Ia pun mengungkapkan keinginan untuk meninggalkan Italia.
"Apabila saya kembali mendapatkan sambutan seperti di Bologna, maka hal itu akan membuat saya benar-benar ingin meninggalkan Italia dan pergi ke luar negeri. Hidup di luar negeri tentu akan jauh lebih sederhana dibandingkan di sini," kata Conte seperti dilansir Football Italia.
"Saya tidak dapat mengajak keluarga, istri, dan anak perempuan saya untuk datang ke stadion. Kami tidak dapat pergi ke Florence dan Napoli karena di sana terlalu berisiko. Sekarang Bologna juga telah menjadi tempat yang terlalu berisiko."
"Saya hanya akan fokus untuk memberi yang terbaik untuk Juventus, tetapi tentu hal-hal seperti itu dapat membuat anda merasa sangat pahit dan putus asa. Apabila hal-hal seperti di Bologna kembali terjadi lagi, mala kita harus benar-benar mengubah segalanya. Hal yang paling mudah adalah meninggalkan semua ini dan pergi ke tempat lain."
Apabila Antonio Conte benar-benar ingin meninggalkan Italia, maka hal itu tentu menjadi kabar baik untuk Chelsea, Paris Saint-Germain, Manchester United, dan Real Madrid. Pasalnya, keempat tim itu telah diketahui sangat berminat untuk menjadikan Conte sebagai pelatih tim mulai musim 2013/14.
Editor | : | Syamsul Arif |
Komentar