benar penggemar olahraga berkuda. Buktinya hari Minggu lalu dari pagi sampai sore ia tak beranjak dari tempatnya menonton perlombaan di Satria Kinayungan Jakarta. Konon Pak Anton memang penunggang kuda yang tangguh pada masa mudanya.
Dalam perlombaan kali ini Pak Anton cukup menurunkan anak buahnya saja yang dipimpin Kapten Ugroseno. Sagimin dari Sattama Satwa Kodak Metro Jaya merebut gelar juara III untuk nomor tunggang serasi senior pemula. "Yang penting bukan menangnya. Partisipasi dalam perlombaan lebih penting," kata Pak Anton. Namun tak urung tersenyum juga sebab kuda miliknya, Caraka, menempati urutan kedua dalam nomor puncak Jumping Senior Advance dengan penunggang Hengky Lumenta.
Bagaimana dengan gagasan untuk menghidupkan toto kuda di Pulo Mas? "Wah, wah, tidak ada komentar dari saya!" Katanya ada lampu hijau dari Pak Gafur? "Lho, kok malah tanya sama saya? Pokoknya tak ada komentar dari saya. Jangan mancing-mancing ah.
Tapi sebenarnya sih ada pendapat," kata jenderal polisi berkumis lebat itu.
Nah, bagaimana pendapat bapak, kejar beberapa wartawan. "Di sini pendapat saya. Dalam hati saya. Karena itu cukup saya ketahui sendiri," jawab Pak Anton sambil melemparkan senyumnya yang khas.
(Penulis: Zaenal Effendi, Tabloid BOLA edisi no. 27, Jumat 31 Agustus 1984)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar