tanda Singo Edan telah menjelma sebagai sebuah tim yang solid mulai terlihat sebulan terakhir.
Arema memenangi empat laga beruntun secara meyakinkan. Dua di antaranya pertandingan yang digelar di luar kandang, yakni melawan Persija dan Gresik United dengan skor 2-1.
RD telah mematahkan anggapan bahwa Arema hanya 'sakti' di Malang. "Sejak awal saya selalu bilang, saya membutuhkan waktu untuk menciptakan kekompakan permainan di tim ini. Kami memiliki banyak pemain dengan kualitas di atas rata-rata. Namun, banyak di antara mereka baru bermain bersama. Tak mungkin dalam hitungan hari bisa membuat mereka memahami satu sama lain," kata RD.
Kedalaman skuad memudahkan RD dalam mengeksploitasi taktik permainan. Gaya permainan Arema selalu berganti dari satu pertandingan ke pertandingan lain karena pelatih asal Lampung itu menggunakan sistem rotasi secara kontinu.
Tengok saja di sektor depan. RD tak selalu memaksa bomber haus gol Cristian Gonzales, Alberto Goncalves, dan Greg Nwokolo terus bermain dari satu partai ke partai lain.
Mereka tampil bergantian. "Dengan stamina yang prima, pemain bisa tampil bagus dalam sebuah pertandingan. Arema mengedepankan team work, bukan hanya menggantungkan harapan pada pemain tertentu," tutur RD.
Pelatih Persita, Elly Idris, mengaku bahwa gaya permainan Arema sulit dibaca. Persita akan menjamu Kera Ngalam pada Minggu (31/3) di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan.
"Mereka tim yang solid, pola permainannya sulit dibaca karena sistem rotasi yang demikian bagus dibuat Rahmad," tutur Elly.
Walau bermain di kandang, Elly memilih strategi bertahan dengan mengandalkan serangan balik. Skema itu sukses saat Pendekar Cisadane menahan Persipura 1-1 di Kuningan.
"Kami tak akan membiarkan pemain Arema bergerak leluasa. Pergerakan mereka akan terus diawasi. Saya tak ingin mereka mendapat ruang bebas yang bisa membahayakan kami," ujar Elly.
Editor | : | Ario Yosia |
Komentar