Urusannya setiap saat adalah berhubungan dengan masyarakat. Sehingga tak mengherankan kalau beban pekerjaannya pun tiada hentinya. Apalagi masalah yang mereka urus di ibukota ini, memang paling semrawut dan sulit untuk ditertibkan. Bahkan terkadang fasilitas pejalan kaki pun disita seenaknya. Apakah memang pengemudinya yang sudah tak mau tahu disiplin, ataukah semakin menyempitnya jalan raya.
Itulah salah satu pekerjaan yang setiap saat tanpa mengenal waktu dihadapi Badan Pengelola (BP) Perparkiran, yang berpusat di gedung parkir Glodok, Jakarta Kota.
Untuk mengenyahkan rasa penat dari kesibukan itu, BP Perparkiran kini mencoba membangkitkan semangat berolahraga karyawannya melalui sepakbola.
Dari prestasi sepakbola ini diharapkan rasa kebanggaan akan timbul dan dimiliki oleh para karyawan. Dari titik itu, kini BP Perparkiran ikut melibatkan diri dalam kegiatan kompetisi Galakarya periode tahun 1984-85.
Ketika ditemui BOLA di ruang kerjanya, ketua umum klub itu Alex Mogot, mengatakan ia ingin anak-anak asuhannya lolos ke divisi utama. Caranya ialah juara divisi satu.
Di kalangan sepakbola sendiri, sebenarnya Alex Mogot ataupun pimpinan BP Perparkiran yang dijabat Partomoan Harahap sudah tak asing namanya. Sebelumnya keduanya telah terlibat dalam klub Galatama, Jayakarta. Dan di dalam perusahaan ini ketika masih berkantor di Proyek Senen, Jayakarta pernah dikelolanya. Tapi setelah itu menghilang dari peredaran Galatama, alias dibubarkan.
Lapangan
Mengawali pertandingan pertamanya, BP Perpakiran tanpa terlihat menurunkan pemain-pemain eks klub Galatama, cukup lumayan menampilkan permainannya. Ketika itu ditahan seri oleh lawannya Bank Central Asia dengan 1-1 (1-0).
Tapi kemunculan ini, bukanlah berarti semua itu berjalan dengan lancar dan mulus. Sebab salah satu unsur penunjang terpenting yaitu lapangan, belum lagi dimiliki. "Terpaksalah kita sementara meminjam dahulu di lapangan Borobudur," tukas Alex Mogot. Latihan pun berjalan tiap Selasa dan Jumat, ditangani sendiri dan sesekali dibantu oleh Khairul Akwan SH. bekas gelandang klub Angkasa yang belakangan pindah ke Jayakarta.
"Di samping untuk prestasi, yang terpenting tujuan utama adalah kesatuan dan persatuan dalam diri pemain diharapkan akan lebih menonjol," sambungnya. Melalui jalan ini diharapkan timbul kebanggaan pada diri pemain. Apalagi kalau sempat mencapai juara.
Soal pemberian perangsang baik itu uang ataupun bentuk lain, masih belum diutamakan. "Kita ini kan masih baru," ujar Alex.
Dari barisan pemain pun menurutnya, semuanya adalah karyawan, apakah itu tetap atau masih honor. Di klub bergabung pemain dari 17 unit yang bernaung di bawahnya.
Dalam Porda DKI, instansi ini pernah mencapai runner up di cabang sepakbola.
Selain sepakbola sendiri, BP Perparkiran telah memiliki pula tim bola voli, Karate Gojukai unit IMKA, tenis lapangan, serta gerak jalan yang selalu aktif dalam setiap kegiatan di lingkungan karyawan. Setiap sekali setahun, selalu ada kejuaraan antar unit di lingkungan kantor.
Pemunculan kedua BP Perparkiran di kompetisi Galakarya, Rabu menghadapi PAM Jaya di lapangan Tamansari Jakbar.
Klub sepakbola ini lahir baru 17 Juli lalu, melalui surat keputusan pimpinan BP Perparkiran dengan ditandatangani Partomoan Harahap selaku kepala.
(Penulis: Slamet Hartono, Tabloid BOLA edisi no. 38, Jumat 16 November 1984)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar