31, Selasa (9/4) dini hari WIB, di Olimpico. Pada babak pertama, I Biancoceleste berhasil unggul 1-0 lewat tendangan keras Hernanes.
Kedua tim saling jual beli serangan sejak peluit awal tanda pertandingan dimulai ditiup wasit. Namun, ancaman yang diberikan Lazio terlihat lebih nyata dibandingkan ancaman yang dilepaskan AS Roma.
Hal itu dibuktikan dengan berhasil unggulnya I Biancoceleste pada menit ke-16 melalui tendangan keras kaki kiri Hernanes dari luar kotak penalti. Bola hasil tendangan Hernanes tidak mampu dihentikan Maarten Stekelenburg dan bersarang telak di pojok kanan atas gawang Roma. Lazio pun unggul 1-0 atas tim tuan rumah.
Pada menit ke-18, Hernanes kembali menebar ancaman di muka gawang I Giallorossi. Namun, kali ini beruntung bek AS Roma lebih sigap dan berhasil menghalau bola tendangan pemain asal Brasil ini.
I Biancoceleste kembali memiliki peluang menambah keunggulan melaui sontekan terarah Lulic pada menit ke-20. Namun, Stekelenburg masih sigap dan berhasil menepis bola keluar lapangan.
AS Roma terus berusaha membalas gol yang dicetak Hernanes. Tercatat Alessandro Florenzi, Francesco Totti, Leandro Castan, dan Miralem Pjanic bergantian meneror gawang Lazio yang dikawal Federico Marchetti. Namun, kekurangtenangan mereka membuat I Giallorossi tidak memberi ancaman nyata kepada Marchetti.
Pada masa injury time, Totti berpeluang menyamakan skor lewat tendangan keras dan terarah ke gawang Lazio. Namun, Marchetti berhasil terbang dan menepis tendangan Kapten Roma itu.
Skor 1-0 untuk keunggulan Lazio pun bertahan sampai babak pertama berakhir.
Pada babak kedua atmosfer pertandingan menjadi semakin memanas. Berbagai kontak fisik antar pemain silih berganti terjadi, sehingga tidak heran apabila wasit memberi dua hadiah tendangan penalti, satu untuk Lazio dan satu untuk AS Roma.
Penalti pertama diberikan kepada I Biancoceleste pada menit ke-48, menyusul hansball yang dilakukan Marquinhos. Sayangnya, Hernanes yang dipercaya sebagai eksekutor gagal membuahkan penalti itu menjadi gol.
Editor | : | Syamsul Arif |
Komentar