baru ini, petingggi UEFA telah mengeluarkan sebuah trobosan baru untuk meminimalisir dan menghilangkan kasus tersebut di olahraga sepak bola.
Sebuah kebijakan yang menyatakan tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi 10 larangan bertanding bagi pemain dan official jika terbukti melakukan tindakan rasisme.
Sekjen UEFA, Gianni Infatino, pada konferensi SoccerEx di Manchester pada (20/4), mengatakan rencana tersebut agar kasus rasisme ini dapat dihilangkan dari sepak bola yang pada dasarnya menjunjung tinggi sportifitas.
"10 larangan bertanding bagi pemain dan official jika terbukti sengaja melakukan tindakan yang melanggar hak asasi manusia seperti rasisme," kata Gianni seperti yang dilansir ESPN.
Gianni menegaskan akan bertindak lebih dari itu jika peringatannya diabaikan.
"Jika rasisme terjadi di Stadion, bisa berakibat penutupan stadion yang bersangkutan dan denda minimal sebesar 50 ribu euro," tegas Gianni.
Sanksi tersebut mulai berlaku secara menyeluruh pada semua pertandingan dibawah naungan EUFA sejak awal musim 2013/2014.
Perdebatan mengenai rasisme kembali mencuat ketika pemain AC Milan, Kevin Prince Boateng, yang menjadi korban rasis saat menjalani pertandingan persahabatan melawan Pro Patria pada Januari 2013. Kekecewaan itu berujung pada aksi walk out Boateng.
Editor | : | Zulfirdaus Harahap |
Komentar