Dua operator liga PT Liga Indonesia yang menaungi Indonesia Super League (ISL) dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo yang menaungi Indonesian Premier League (IPL) mengajukan mekanisme pelunasan gaji kepada pemain. Pemaparan mekanisme tersebut dalam pertemuandengan Menpora Roy Suryo, Ketua KOI Rita Subowo, Ketua KONI Toni Suratman, Plt. Ketua BOPI, Haryo Yuniarto, Pengurus PSSI, mantan Ketua Umum PSSI Agung Gumelar, dan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (10/4).
CEO APPI Valentino Simanjuntak mengatakan PT Liga Indonesia mengajukan mekanisme pelunasan gaji dengan cara cicilan selama enam sampai 24 bulan. Sementara PT LPIS mengajukan pelunasan gaji hanya dibayar dua bulan ditambah 20 persen dari nilai satu bulan gaji.
"Pembayaran gaji dari PT LPIS kejam. Mereka membayar dua bulan gaji saja. Kalau pemain menerima, maka kontrak pemain dianggap selesai," papar Valentino di Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/4).
Sementara wakil presiden APPI, Bambang Pamungkas, menyoroti skema penyelesaian gaji yang dilakukan oleh PT LI. Ia menganggap itu tidak proposional.
"PT Liga Indonesia akan menyelesaikan pelunasan gaji mulai enam sampai empat bulan. Itu tidak proporsional. Akan tetapi kami serahkan kepada pemain tawaran tersebut," papar Bambang Pamungkas.
Sang Presiden APPI, Ponaryo Astaman juga setuju dengan langkah Bambang."Kami tidak bisa serta merta mengiyakan. Kami harus terlebih dulu menunggu respons dari pemain-pemain yang menjadi anggota kami. Kami berharap ada komunikasi dengan APPI dengan PT LPIS dan PT LI soal pembayaran gaji," tutur Ponaryo.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar