1. Hal ini disebabkan pemain Persela bermain tidak sabar dan mudah emosi.
Kejadian seperti itulah yang harus dihindari ketika Persela berkunjung ke markas Arema Cronous, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (14/4) mendatang.
Empat pemain yang dihadiahi kartu kuning adalah Oh In-Kyun, Dedi Indra, Eki Taufik, dan Jimmy Suparno.
“Lawan Arema kami harus bermain sabar dan tidak boleh emosi. Jangan sampai ada banyak kartu kuning lagi. Sebab, dua dari empat pemain yang kena kartu kuning saat lawan Persegres, tidak bisa main saat lawan Arema," ujarnya.
Mereka adalah In-Kyun dan Dedi Indra yang menjalani hukuman akumulasi kartu,” Imbuh Didik Ludiyanto, pelatih caretaker Persela, kepada Surya (Tribunnews.com Network), Kamis (11/4).
Bermain di hadapan ribuan Aremania, ungkap Didik, Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, harus berani memainkan bola seperti biasanya. Persela jangan sampai ciut nyali menghadapi ‘teror’ Aremania dan terkaman Ongis Nade (Singo Edan; julukan Arema).
“Sebelum lawan Arema, kami membenahi koordinasi lini belakang dan lini tengah yang masih lemah,” kata Didik.
Ambisi besar diusung Laskar Joko Tingkir di kandang Ongis Nade. Yakni, Samsul Arif dkk bertekad mematahkan rekor Arema yang belum terkalahkan di kandang sendiri.
Hal ini memang memang berat, namun rasa optimistis tetap berkobar di dada pasukan Laskar Joko Tingkir.
“Kami akui kami tim gurem dan Arema tim besar, tapi bukan berarti kami tidak memiliki peluang menjegal Arema di kandangnya. Semua kemungkinan bisa terjadi di lapangan, bola itu budar dan kami siap member kejutan,” harap Didik.
Jika Persela bermain imbang 1-1 di laga terakhir lawan tuan rumah Persegres. Maka Arema memetik kemenangan 2-0 saat menjamu Persepam Madura United (MU).
Menurut Didik, ia sudah mempelajari permainan Ongis Nade saat menjamu Sape Kerap, julukan MU.
“Saya sudah melihat pertandingan Arema vs MU (melalui siaran televisi). Arema memang tim impian, semuanya (pemain berkualitas di setiap lini) ada di Arema, tapi bukan berarti Arema tidak memiliki kelemahan,” pungkas Didik.
Laporan Tribunnews.com
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar