28 April mendatang, NBL merilis nama kandidat peraih award Most Valuable Player (MVP).
Ada sepuluh kandidat yang bersaing ketat dalam bursa MVP musim reguler ini. Masih seperti dua musim sebelumnya, pemain terbaik dipilih berdasarkan kombinasi penilaian dari Index Point of Success (idx) serta vote atau pemilihan langsung dari para pelatih NBL Indonesia yang dilakukan di akhir setiap pertandingan terhadap pemain dari tim lawan.
Pemain dengan kombinasi nilai tertinggi berhak menyandang gelar MVP, sekaligus membawa pulang satu buah mobil All New Chevrolet Aveo.
Juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta punya dua kandidat, yakni Galank Gunawan dan Rony Gunawan. Pelita Jaya Energi-MP Jakarta juga diwakili dua pemain bintangnya, Andy ’Batam’ Poedjakesuma dan Kelly Purwanto. Pun demikian dengan Garuda Kukar Bandung (Vinton Noland Surawi dan Wendha Wijaya), serta Dell Aspac Jakarta (Pringgo Regowo dan Andakara Prastawa Dhyaksa). Bimasakti Nikko Steel Malang kali ini berharapkepada Bima Rizky Ardiansyah, sedangkan Pacific Caesar Surabaya diwakili Airlangga Sabara.
Dari 10 kandidat yang bersaing ketat dalam bursa MVP musim ini, Airlangga Sabara dan Prastawa tergolong yang paling fresh. Airlangga untuk kali pertama berhasil masuk dalam bursa kandidat MVP setelah tiga musim berkiprah di NBL Indonesia. Sedangkan Prastawa membuat sensasi, mengingat statusnya sebagai rookie alias pemain debutan. Di usianya yang masih muda, Prastawa langsung mampu bersaing dengan pemain bintang pada musim perdananya di liga basket kasta tertinggi di tanah air ini.
”Bukan hal mudah menjadi seorang MVP di Speedy NBL Indonesia. Harus konsisten dan berperan untuk timnya sepanjang musim. Catatan khusus untuk Prastawa, dia benar-benar membawa angin segar untuk liga tahun ini. Sekarang banyak orang datang ingin menonton langsung point guard fenomenal ini. Kalau sampai meraih MVP, maka itu adalah sejarah yang luar biasa,” ucap Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar