klub Italia di kompetisi Eropa.
Kegagaglan Juventus dan Lazio melangkah ke babak selanjutnya di panggung Liga Champion (LC) dan Liga Europa membuat tidak ada satu pun tim Italia yang tersisa di pentas Eropa. Hal tersebut banyak mengundang keprihatinan dari stakeholder sepak bola Italia.
Direktur Teknik Juventus, Giuseppe Marotta, menyebut kegagalan Si Nyonya Tua melangkah lebih jauh di arena LC disebabkan karena banyak faktor. Salah satunya aspek ekonomi. Begitu juga yang diungkapkan Marcello Lippi. Pelatih yang membawa Gli Azzurri menjadi juara dunia 2006, menganggap faktor ekonomi turut andil membuat klub Italia sulit bersaing dengan klub top Eropa.
Akan tetapi anggapan tersebut dibantah oleh Cesare Prandelli. Ia bersikeras, seharusnya keterbatasan finansial tidak menjadi tembok penghalang bagi kemajuan klub Italia. Sebab, menurutnya, sebuah ide brilian bisa mengalahkan kekuatan uang.
"Kami harus bekerja keras. Ketika tidak ada uang untuk dibelanjakan maka Anda harus memiliki ide-ide," ujar Prandelli.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa kita perlu menyingsingkan lengan baju dan bekerja keras terutama ketika bermain di kompetisi Eropa yang membutuhkan intensitas tinggi," tutur Prandelli.
"Intensitas pertandingan di Eropa tidak sama seperti yang kita lihat di Italia. Kami harus bekerja lebih keras di daerah itu, bahkan saat berlatih," ungkap Prandelli dikutip dari Football Italia.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Komentar